PART 48

81 6 0
                                    

Berhubung  seluruh siswa tidak ada guru yang masuk, mereka tengah sibuk sendiri dengan kegiatan masing-masing. Tak lama ada seorang siswi yang mungkin adik kelas mereka sedang mencari Airin.

Siswi itu adalah suruan dari Aurel dan kedua temannya. Mereka akan menjalankan rencana yang sudah di susun mereka untuk menyiksa Airin.

"Permisi kak, apa ada kak Airin?" tanya siswi itu sedikit ragu dan takut, pasalnya dia tahu jika Airin adalah pacar Alvaro yang terkenal kejam jika mengganggu miliknya, apalagi Aurel menyuruhnya untuk memanggil Airin dengan mengatas namakan Alvaro. dan siswi itu juga takut dengan ancaman yang Aurel.

"Oh Airin, iya ada." sahut teman Airin sekelasnya.

Lalu siswi itu menghampiri Airin yang sedang membaca buku sedangkan teman-temannya asyik bergosip korea maupun tentang cogan.

"Permisi kak, saya kesini di suruh kak Alvaro buat panggilin kakak," ucap siswi itu sedikit gugup.

Airin menatapnya aneh, mengapa Alvaro hanya menyuruh adik kelas untuk memanggilnya. Biasanya Alvaro akan mengirimkan dia pesan singkat untuk mengajaknya ketemu.

"Ohiya, Alvaronya dimana?" tanya Airin ramah.

"Kak Alvaro nunggu kak Airin di roftoop sekolah, permisi." ucap siswi itu lalu keluar dari dalam kelas.

Airin merapikan bukunya kembali, dan akan bersiap-siap untuk menemui Alvaro alias Aurel.

"Guys, gue keluar bentar." ucap Airin pada sahabatnya yang di balas anggukan.

Airin berjalan melewati beberapa kelas dan sekarang dia sedikit lagi sampai di roftoop. Tanpa Airin sadari jika ada seseorang yang tengah mengikutinya dari belakang, seseorang itu baru saja dari toilet tapi tak sengaja ia melihat Airin yang sedang berjalan entah tujuannya kemana dan berniat untuk mengikuti Airin.

Tiba di roftoop, Airin melihat di sekitaran situ terlihat begitu sunyi. Bahkan ia melihat keberadaan pacarnya tapi tak kunjung terlihat walau batang hidungnya saja. Tapi seketika ada suara tepuk tangan yang mendekatinya.

Airin menatap ke samping dan ternyata itu Aurel dan juga kedua temannya dengan gaya angkuh mereka. Airin memutar bola matanya malas melihat Aurel dan juga teman-temannya ini, entah apa mau Aurel lagi.

"Akhirnya lo dateng juga, lo pikir disini ada Alvaro pacar lo? hahaha jangan mimpi deh, ya karena gue sengaja nyuruh adik kelas itu untuk temuin lo dan nyuruh lo kesini dengan mengatas namakan Alvaro," ucap Aurel sinis.

"Mau lo apa, Aurel? gue kesini gak mau buang-buang waktu sama lo yang tujuannya gak jelas," ucap Airin sembari mengejek dan tangan si silangkan.

Aurel menggeram kesal karena ucapan Airin yang sedang mengejeknya saat ini.

"Berani lo sama gue ya sekarang, mentang-mentang udah punya pacar seorang most wanted di sekolah. Palingan lo ngerayu dia dan hasut Alvaro buat jadi pacar lo karena setau gue Alvaro tuh deket sama temen sekelasnya yang bernama Bella," jelas Aurel tersenyum miring.

Airin tertawa mendengar ucapan Aurel karena merasa Aurel tengah membuat lelucon.

"Lo bilang apa tadi? gue ngerayu dan ngehasut Alvaro buat jadi pacarnya? bukannya lo yang kegitu, Aurel? lo pernah rebut Rafael dari gue sampai ngehasut dia agar hubungan gue sama dia hancur. Aurel-Aurel lo emang bener ya, urat malu lo udah putus cih," ucap Airin tak kalah sinisnya.

Aurel mengepalkan tangannya akibat hinaan dari Airin. Karena memang benar apa yang di ucapkan Airin bahwa dia telah menghancurkan hubungan Airin dengan Rafael.

Aurel berjalan mendekat kepada Airin dan mengangkat tangannya untuk menampar wajah Airin, tapi sayang tangannya belum sempat mendarat ke wajah Airin sudah di tahan lebih dulu oleh gadis cantik itu.

"Lo mau apa? mau nampar gue? jangan harap. Gue gak sudi tangan kotor lo itu berani menyentuh kulit gue!" sentak Airin tersenyum sinis.

"Lo udah berani ya lawan kita, oke sini kita kasih pelajaran sama lo agar bisa jaga tata krama," ucap Tania.

Lalu Tania dan satu temannya memegang lengan Aurel agar tidak bisa berbuat apa-apa, sedangkan Aurel tertawa jahat karena melihat Airin yang sudah di tahan oleh dua temannya jadi dia bisa sepuasnya untuk menyiksa Airim seperti di toilet dulu.

Aurel berdecak pinggang sembari berjalan mendekati Airin, lalu memegang dagu Airin dengan kasar.

"Lo denger baik-baik Airin, gara-gara lo semua kebohongan gue udah di diketahui oleh Rafael. dan gara-gara lo juga Rafael membatalkan pertunangan ini dan membuang cincin pertunangan itu. Jadi lo harus terima semua akibatnya!" bentak Aurel lalu tangannya sudah melayang dan siap untuk menampar Airin.

𝐀𝐢𝐫𝐢𝐧 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang