Tapi mau tidak mau dia harus menjelaskan semua kepada mereka, mungkin akan lebih lega menceritakan ini.
"Airin lari dari rumah itu karena Airin udah gak tahan Om, benar mereka semua memang keluarga kandung Airin tapi Airin merasa seperti bukan bagian dari mereka. Dari cara mereka memperlakukan Airin dengan tidak selayaknya. Bahkan Ayah dan Ibu Airin sendiri tidak menginginkan Airin ada di keluarga itu dan melarang Airin untuk memanggil mereka dengan sebutan Ayah dan Ibu," jelas Airin dengan mata yang berkaca-kaca.
"Dari kecil Airin memang tidak pernah dapat kasih sayang dari mereka, mereka hanya sayang pada adik Airin."
Mereka yang mendengar penjelasan Airin merasa iba dan juga tidak menyangka jika keluarga Airin begitu tega dengan anak mereka sendiri.
Sementara Arga, entah mengapa perasaannya sakit melihat Airin menangis seperti itu. Ia sudah menganggap Airin sebagai adik kandungnya sendiri dan berjanji akan menjaga san melindungi Airin.
Arga langsung berdiri dan memeluk Airin, menenangkan gadis itu agar tidak mengingat kejadian yang sudah membuatnya sakit dan kecewa.
"Kamu tenang aja, sekarang kamu ada bersama saya dan juga orang tua saya. Lupakan semua yang pernah terjadi di antara kamu dan mereka yang telah membuatmu hancur seperti ini," ucap Arga sambil mengelus punggung Airin.
Airin hanya mengangguk dan mencoba untuk berhenti untuk menangis.
"Nak, mulai sekarang kamu akan tinggal di rumah ini bersama kami. Semua fasilitas yang kamu butuhkan pasti akan kami penuhi dan mulai saat ini kami akan memberikan kasih sayang yang belum kamu rasakan sampai sekarang," ucap pak Wijaya tersenyum.
"Oh iya, mulai sekarang Airin harus panggil kami dengan sebutan Ayah dan juga Bunda sama seperti Arga memanggil kami seperti itu," lanjutnya lagi.
"Dan Airin harus panggil saya kakak," tambah Arga tersenyum.
"Iya sayang, kamu harus mulai terbiasa dengan memanggil kami seperti itu," ucap ibu Sri.
"Saat ini Airin sudah menjadi bagian keluarga Ayah, dan ayah akan mencantumkan marga Airin dengan marga Ayah sekalian Ayah akan megurus semua tentang data diri Airin menjadi bagian di keluarga ini," ucap pak wijaya.
Airin terharu dan tersenyum tidak percaya apa yang ia dengar. Dia merasa sangat beruntung bertemu dengan orang sebaik mereka.
"Iya Ayah, Ibu dan juga kak Arga. Terima kasih banyak karena sudah menerema Airin di keluarga ini. Airin benar-benar berterima kasih." ucap Airin bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐢𝐫𝐢𝐧 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [END]
Ficción GeneralApa liat²? Sini mampir dulu "Airin, gue cinta sama lo!" ucap pemuda pada gadis yang berdiri di hadapannya saat ini. Deg! Jantung Airin berdetak lebih kencang saat mendengar ucapan cowok yang mengatakan kalau dia mencintai Airin. Dia tidak menyangkan...