PART 32

84 1 0
                                    

Saat pulang sekolah Airin sudah pamit untuk singgah ke perpustakaan lebih dulu pada Anantha, Adelia dan juga Amel. Karena ia lupa membawa buku yang akan ia pelajari di rumah.

Seketika ia tak sengaja berpapasan dengan pemuda tampan itu lagi yang tak lain Alvaro Daniel Dirgantara.

"Airin," ucap Alvaro sembari tersenyum.

"Alvaro,"

Ucap mereka secara bersamaan.

"Lo mau kemana? ini kan udah jam pulang," tanya Alvaro.

"Gue mau ke perpustakaan, tadi gue sempat lupa bawa buku yang gue baca  tadi hehe," ucap Airin sedikit terkekeh dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Mau gue temenin?" tawar Alvaro.

"Em boleh, ayo." ucap Airin tersenyum.

Kemudian gadis cantik dan pemuda tampan itu berjalan menuju ke perpustakaan. Sesekali terdengar suara tawaan dari Airin karena Alvaro terus saja membuat lelucon untuk menghibur Airin.

Disisi lain Rafael tidak sengaja melihat Airin jalan sama cowok yang sama di foto itu. Rafael merasa ada yang janggal dalam dirinya yak tak lain adalah rasa cemburu saat melihat Airin jalan dengan cowok lain bahkan saling tertawa satu sama lain.

Dia mengepalkan tangannya saat tiba-tiba dia melihat tangan cowok itu merapikan rambut Airin.

"Ada apa dengan gue sih, kan Airin udah bukan siapa-siapa gue lagi jadi buat apa gue cemburu sama dia. Aduh Rafael lo kok jadi kek orang bego gini." umpat Rafael pada dirinya sendiri.

Lalu tak lama Aurel datang menghampiri Rafael. Aurel melihat raut wajah Rafael seperti sedang menahan kesal pada seseorang.

"Raf, kamu kenapa?" tanya Aurel sok perhatian.

Rafael hanya memutarkan bola matanya malas untuk meladeni Aurel.

"Gue gak apa-apa, lo gak usah sok perhatian deh sama gue! udah kita berangkat sekarang." ucap Rafael.

"Raf aku itu calon tunangan kamu jadi wajar dong kalau aku perhatian," ucap Aurel.

Rafael tidak menanggapi ocehan Aurel dia lebih memilih pergi lebih dulu meninggalkan Aurel yang tengah kesal disana.

Disisi lain Airin dan Alvaro sudah di depan mobil Alvaro tepatnya sudah di depan gerbang sekolah. Airin mencoba untuk menyuruh Alvaro pulang terlebih dulu karena sebentar lagi kakaknya pasti bakal menjeputnya.

"Al, lo pulang aja gue bentar lagi bakal di jemput kakak gue," ucap Airin.

"Gak, gue bakal nunggu disini sampai kakak lo itu dateng. Kalau gak ada gue yang bakal anter lo pulang," ucap Alvaro tidak mau menuruti permintaan Airin.

"Ya ampun Al," ucap Airin tak habis pikir.

"Airin, gue pengen nanya sesuatu boleh sama lo." ucap Alvaro tiba-tiba.

Dia merasa penasaran dengan masalah yang di timpa Airin.

"Nanya soal apa?" tanya Airin mengerutkan keningnya.

"Apa lo ada masalah sama keluarga lo?" tanya Alvaro dengan nada serius.

Airin yang belum sempat menjawab pertanyaan Alvaro, tiba-tiba ada yang sudah memanggilnya yang tak lain adalah Arga.

Airin yang melihat kedatangan Arga langsung tersenyum dan sudah berpamitan pada Alvaro. Alvaro hanya menganggukdan menatap kepergian gadis itu.

"Apa itu kakak yang dimaksud, Airin?" tanya Alvaro pada dirinya sendiri.

Lalu dia masuk ke dalam mobil dan mengengemudikannya meninggalkan halaman sekolah.

___

Malam ini adalah malam dimana acara pertunangan Rafael dan Aurel. Terlihat di kediaman tuan Jason sudah banyak orang yang datang ke acara tersebut. Tuan Jason dan ibu Kinar sekarang tengah menyambut kedatangan tamu mereka.

Dan tibalah Rafael dan juga keluarganya sudah sampai dan berjalan masuk ke dalam rumah. Sedangkan ibu Kinar sudah menyusul Aurel yang masih berada di kamarnya.

Acara pertunangan mereka akan segera di mulai. Tamu yang di undang kebanyakan hanya teman sekolah Aurel dan juga rekan kerja papanya.

Tak lama kemudian Aurel turun bersama ibu Kinar. Semua mata tertuju pada gadis cantik itu, sedangkan Rafael hanya menatap Aurel dengan tatapan biasa.

"Wah Aurel cantik banget ya malam ini,"

"Saya gak nyangka jika pak Jason mempunyai putri secantik ini,"

"Rafael beruntung mendapatkan gadis secantik Aurel."

Begitulah bisikan-bisikan para tamu undangan malam itu. dan tak lama akhirnya acara pertunangan pun sudah di mulai. Terlihat Aurel dan Rafael sudah saling menukar cincin satu sama lain.

Semua bertepuk tangan saat melihat kemesraan mereka. Aurel tersenyum senang karena telah resmi bertunangan dengan Rafael sementara Rafael hanya menampilkan senyum paksanya, karena ia terlihat gelisah dan seperti mencari seseorang.

𝐀𝐢𝐫𝐢𝐧 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang