60. LABIRIN

7.1K 804 66
                                    

AKU TANTANG KALIAN UNTUK KOMEN DI SETIAP PARAGRAF, SIAP NGGAK?!

Jangan lupa sambil dengerin mulmed diatas yaa, biar feelnya nambah ++++

Happy reading!!

•••

        60. LABIRIN

Seluruh angkatan kelas sebelas pagi hari ini akan melakukan perjalan menuju Malang untuk melakukan rekreasi sebelum memasuki liburan akhir semester. Kegiatan rekreasi bersifat wajib untuk diikuti oleh kelas sebelas. Setelah pembagian bus, seluruh siswa dipersilahkan untuk memasuki bus mereka masing - masing.

           Anzella datang terlambat dari batas waktu yang ditentukan. Bus tidak bisa berangkat jika salah satunya belum hadir. Mereka yang telah ada di dalam bus terus mengumpat karena tidak mau menunggu yang tidak pasti. Tidak lama kemudian, guru pendamping pun memutuskan untuk berangkat.

           Sepuluh bus yang mengangkut empat ratus lima puluh murid bersama dua puluh guru pendamping itu pun segera diarahkan untuk berangkat.

          Kazan yang telah berada di busnya itu lantas turun ketika ia melihat keberadaan Anzella yang baru saja tiba dan terlihat kesulitan menjalankan kopernya, dimana salah satu ban kopernya dalam keadaan lepas. Ia menghentikan laju bus kelas Anzella dan memohon kepada supir untuk menunggu selama lima menit.

          Kazan segera berlari kearah Anzella dan membantu gadis itu membawa kopernya.

          "Kebiasaan kamu nggak pernah berubah, selalu suka ngerepotin." ujar Kazan to the point.

          "Aku telat bangun..."

          "Tunggu apalagi? Waktu mereka semua bukan cuma untuk nungguin kamu yang apa - apa serba lama." ujar Kazan lagi, Anzella pun berlari kecil hingga mendahului langkah Kazan.

          Langkah Anzella terhenti ditangga pertama dan membalikan tubuhnya untuk berhadapan dengan Kazan.

          "Mau masuk aja perlu mikir dulu?"

          Anzella menyaksikan sendiri bus kelas Kazan baru saja berlalu pergi namun herannya Kazan sama sekali tidak peduli dengan hal itu.

         "Kamu ketinggalan buss, terus sekarang kamu gimana berangkatnya?" tanya Anzella pada Kazan.

         "Kalau gitu nggak ada pilihan lain, aku terpaksa harus ikut dikelas kamu." jawab Kazan, selanjutnya ia melewatinya begitu saja untuk menaiki buss dengan santainya. Seisi buss pun dibuat heboh dengan kehadiran Kazan, terutama Bima, Dewa dan Pradipta.

"Pak, saya ikut bareng buss ini yaa." ijin Kazan pada guru pendamping.

          Anzella menghela nafas panjang ketika hanya menemukan kursi kosong persis di depan Kazan. Mau tidak mau ia harus menempati kursi tersebut. Anzella adalah satu - satunya orang yang tidak bersemangat mengikuti tour hari ini. Seperti yang ia rasakan, semua sahabatnya bersikap asing kepadanya dengan alasan yang sama sekali tidak dapat ia mengerti. Alunan tawa mereka semua terdengar sangat bahagia, Anzella merasa iri dengan mereka yang bisa menikmati hidup dengan sangat baik.

KAZANTA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang