62. SPEKULASI

7.1K 798 108
                                    

AKU TANTANG KALIAN UNTUK KOMEN DI SETIAP PARAGRAF, SIAP NGGAK?!

Happy Reading!!!

•••

           62. SPEKULASI

          Sapran tengah berada dikantor polisi terdekat atas tindakan perampokan yang ia lakukan di sebuah mini market. Ia tidak memiliki orang tua sebagai penanggung jawab. Tindakan yang dilakukannya termasuk pidana ringan jika dilakukan oleh anak remaja sepertinya. Sapran terpaksa menghubungi Kazan, Sapran yakin Kazan punya cara untuk membebaskannya malam ini.

          Kazan mendapatkan panggilan dari Sapran. Apa yang dikatakan oleh Sapran melalui sambungan telepon singkat itu membuat sudut bibirnya terangkat.

"Polres Metro Jakarta Barat, gue mengharapkan kedatangan lo untuk membebaskan gue malam ini bagaimanapun caranya."

"Gue bisa melakukan apapun, dan satu hal yang harus lo tau, pengorbanan apa yang akan gue lalukan nanti, itu semuanya nggak gratis." ujar Kazan. Ini adalah waktu yang sangat tepat untuk kembali menyadarkan Sapran tentang pihak mana yang mau menerimanya dalam keadaan susah maupun senang.

•••

         Juned bersedia menjadi penangung jawab Sapran, karena hal itu hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa. Juned melakukan hal itu atas permintaan dari Kazan. Mulai dari menandatangi berkas, hingga mengganti rugi semua kerusakan yang telah diperbuat. Sapran diperbolehkan pulang malam ini, setelah berjanji untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi.

         "Gue ngelakuin itu karena gue butuh uang. Mau nggak mau gue harus ngelakuin hal itu demi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Lo tau sendiri orang tua gue bercerai dan mereka lebih memilih kebahagiannya masing - masing dari pada gue. Selama ini gue berjuang hidup sendirian." papar Sapran.

          "Apa berkhianat dari gue juga lo lakukan hanya demi mendapatkan uang?" tanya Kazan lugas.

"Itu semua gue lakukan demi uang, gue nggak pernah mau bekerja untuk seseorang tanpa diuntungkan." balas Sapran jujur.

"Lo bisa bilang sama gue kalau lagi butuh uang."

Sapran terkekeh mendengarnya."Kalimat yang persis sama yang sudah pernah gue dengar sebelumnya. Gue nggak akan mau kemakan omongan itu lagi."

"Lo kenal gue udah dari lama, Pran. Gue sebagai ketua dan seseorang orang yang menganggap lo keluarga, nggak pernah sekalipun nelantarin lo." ujar Kazan membuat Sapran tersadar jika sudah salah jalan. Ucapan terima kasih saja tidak cukup untuk membalas apa yang telah dilakukan oleh Kazan untuk membantunya bebas malam ini.

         "Lo mau gue ngelakuin apa untuk membalas budi tentang kebaikan yang udah lo lakuin untuk gue malam ini?" tanya Sapran pada Kazan.

         "Gue cuma mau lo pertimbangin keputusan lo sekali lagi. Selalu ingat, Genorazors akan terus menjadi rumah yang akan menunggu kepulangan lo." ujar Kazan penuh harap. Sapran bergeming, ia tengah dihadapkan dengan keputusan yang sulit. Apapun keputusunnya nanti, ia harap tidak akan menyesalinya.

•••

           Anzella kembali melakukan pertemuan dengan laki - laki yang pernah ia temui sebelumnya, namun dengan waktu yang terbilang sangat singkat. Kehadiran Kazan saat itu telah menghancurkan harapannya untuk mendengar tentang hal penting apa yang dijanjikan laki - laki itu. Anzella merasa jika Kazan sengaja menghalangi pertemuan mereka, atau mungkin hal tersebut hanya perasaaanya saja.

KAZANTA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang