45. PASAR MALAM

8.2K 874 338
                                    

AKU TANTANG KALIAN UNTUK KOMEN DI SETIAP PARAGRAF, SIAP NGGAK?!

Jangan lupa sambil dengerin mulmed diatas yaa, biar feelnya nambah ++++

Happy reading!!!

•••

45. PASAR MALAM.

Anzella terduduk dipinggiran air mancur dengan pantulan warna - warni yang nampak mempesona dimalam hari. Pasar malam sangat ramai pengunjung. Kedua matanya terus bergerak mencari keberadaan Kazan diantara orang - orang yang berlalu lalang namun tak kunjung ia temukan. Jam sudah menunjukan pukul setengah sembilan, dan ia masih tetap antusias menunggu.

          Tatapan Anzella terhenti pada sesosok laki - laki dengan balutan kaos putih dan ripped jeans hitam. Kedua tangannya setia masuk kedalam saku celananya. Rambut hitam legamnya yang berantakan telah menambah kesan cool. Anzella tersenyum senang ketika berhasil mengenali laki - laki itu.

         "Sadar nggak kalau kamu udah telat tiga puluh menit?" Tanya Anzella dengan berkacak pinggang dan terkesan galak.

         "Iya aku sadar sayang."

"Aku nungguin kamu dari tau tau!" Balas Anzella dengan muka bete.

"Lain kali kamu jangan tungguin aku, biar aku yang nungguin kamu." Ujar Kazan lembut. Kazan tidak bisa menyembunyikan senyumnya ketika melihat ekspresi Anzella yang tengah cemberut itu.

"Udah jangan cemburut kayak gitu. Kan kesini niatnya buat nyenengin kamu. Maafin aku yaa?"

         Anzella menggeleng pelan."Kamu inget kan peraturannya? Kalau telat ada hukumannya."

        "Yaudah apa nih hukumannya? Kamu mau aku ngapain sekarang?"

         Anzella menatap Kazan dengan jahil, selanjutnya lantas menjinjitkan kedua kakinya.

         CUP

         Anzella mencium pipi Kazan begitu saja membuat Kazan terkejut dan mematung.

        "Itu hukuman karena udah seenaknya buat aku nunggu!" Ujar Anzella yang memilih untuk melarikan diri setelah membuat Kazan berdebar.

        Kazan terkekeh sembari menggeleng - gelengkan kepalanya. "Jangan lari kamu."

        Anzella tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh Kazan. Ia tetap menghindar dan sesekali menghadap kebelakang dengan menjulurkan lidahnya jahil.

       "Tangkep aku sini kalau bisa!!" Ujar Anzella sengaja menantang Kazan.

        "Oke kalau itu mau kamu. Aku peringatin, sekalinya kamu ketangkep aku nggak akan lepasin kamu." Ujar Kazan lagi dengan suara yang dinaikan. Kemudian ia bergegas mengejar langkah Anzella.

Tak lama setelah asik berlarian kesana kemari, Kazan akhirnya berhasil menangkap Anzella yang kini tawanya sudah pecah. Kazan memeluk Anzella erat dari belakang dan tidak mau sedikitpun melepaskannya. Anzella membalikan tubuhnya hingga posisi mereka menjadi saling berhadapan.

KAZANTA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang