12. MERUSAK

14.2K 1.3K 56
                                    

[JANGAN LUPA FOLLOW, DAN VOTEMENT KALIAN UNTUK CERITA INI YAA❤️]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[JANGAN LUPA FOLLOW, DAN VOTEMENT KALIAN UNTUK CERITA INI YAA❤️]

•••

12. MERUSAK

Dua hari yang lalu...

Anzella melebarkan kedua matanya ketika menangkap beberapa jenis obat - obatan terlarang diatas karpet lesehan markas Wyvors. Mulai dari yang berbentuk pil, krisatal hingga jarum suntik. Beberapa anggota Wyvors duduk melingkar, termasuk Satria dengan matanya yang cukup sayu itu.

        "Jelasin sama gue ini semua maksudnya apa, Sat?! Dapet uang dari mana lo bisa beli barang haram kayak gini lagi?! Maling? Ngerampok? Judi?!!" Tanya Anzella dengan kedua bahu yang bergetar.

       "Selama ini lo bilang sama gue kalau lo udah seratus persen bersih, tapi ternyata dibelakang gue lo masih terikat sama barang - barang ini!" Lanjut Anzella dengan tangisan yang tak dapat dibendung lagi."Gue kecewa sama lo, Sat!!"

       Satria menyeringai, kemudian ia menarik tangan kanan Anzella dengan cukup kasar, dan menjatuhkan tubuh Anzella dipangkuannya,"Sttt, gue minta lo kesini untuk temenin gue, bukan untuk marahin gue." Ujarnya begitu lembut, dengan mengulun senyum menjijikan.

      Tangis Anzella semakin pecah ketika Satria melingkarkan kedua tanganya dipinggang Anzella dengan begitu erat dengan dagu yang menempel di bahu kanan Anzella. Percuma saja jika Anzella meminta untuk dilepaskan, karena Satria tidak akan mau mendengarkan perkataanya.

      "Kamu nggak boleh kemana - mana sayang. Wangimu bikin aku tergiur. Pengennya deket - deket kayak gini." Desis Satria penuh nafsu.

     "Kamu nggak boleh asal ngehina barang ini, kalau belum mencobanya sayang. Semua barang ini pandai memberi kenikmatan." Ujar Satria dengan menyodorkan sebuah suntikan berisi cairan di dalamnya itu pada permukaan kulit Anzella. Menyadari bahaya itu, Anzella secepat kilat menyiku perut Satria hingga ia bisa terbebas dari jeratan laki - laki itu.

      Satria tertawa kencang, suaranya menggema di ruangan sempit kedap suara tersebut. Anzella melangkah mundur penuh ketakutan ketika Satria melangkah lebar kearahnya, hingga memojokkanya di tembok.

"Anzella sayang, aku sangat benci kamu melawan seperti itu. Tidak bisakah kamu menjadi perempuan penurut yang bisa menciptakan getaran di hatiku?" Tanya Satria dengan menjambak rambut Anzella dengan kuat. Anzella pun meringis kesakitan.

Habisnya kesabaran, membuat Anzella terpaksa bertindak kasar. Ia tidak segan menendang perut Satria dengan kakinya, hingga tubuh Satria sedikit terhuyung kebelakang,"Gue bukan bahan permainan lo, Sat!! Lo nggak bisa seenaknya sama gue!! DASAR NAJIS!!!"

KAZANTA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang