AKU TANTANG KALIAN UNTUK KOMEN DI SETIAP PARAGRAF, SIAP NGGAK?!
Jangan lupa sambil dengerin mulmed diatas ya untuk memperkuat feelnya✨
Happy Reading!!!6
•••
65. HAPPY BIRTH DIE?
Belakangan ini Anzella sering merasa kelelahan namun ia tidak pernah mengistirahatkan tubuhnya. Bahkan ia bisa tidak tidur sepanjang malam karena mengalami insomnia yang sudah sangat akut. Kepalanya mendadak terasa pening, Anzella memejamkan kedua matanya untuk meredakan rasa sakitnya. Darah mulai keluar dari hidungnya."Anzella, kamu mimisan." ujar pak Samsul membuat Anzella menyadarinya langsung menengadahkan kepalanya untuk meminimalisir darah yang keluar. Kazan yang merasa khawatir langsung mendekat. Anzella menghindar ketika Kazan hendak menyentuhnya. Kazan terlihat bingung dengan sikap Anzella kepadanya. Kazan mencengkram kuat bahu Anzella, menahan gadis itu agar tidak pergi dari hadapannya.
Anzella kembali terbayang akan hal gila yang telah dilakukan Kazan kepadanya. Berhadapan dengan Kazan saja sudah membuatnya takut.
"Tolong jauh - jauh dari aku, karena kamu cuma bikin aku takut..." ujar Anzella dengan suara bergetar. Kemudian ia memundurkan langkahnya dan berlari menjauh, karena dengan begitu ia bisa merasa aman.
Kazan mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, dan terkekeh setelahnya. Anzella kira ia bisa memperlakukannya seperti ini?
•••
Hari ini merupakan hari ulang tahun Kazan. Anzella tidak pernah melupakannya. Sebuah kue ulang tahun sudah ada ditangannya, ia berniat memberikan kejutan kepada Kazan, walaupun sesungguhnya ia ragu melakukan itu. Ketika tidak sengaja melewati toko kue dan melihat kue tart kecil terpajang disana, Kazan adalah orang yang pertama kali ia pikirkan. Ia hanya ingin membuat ulang tahun Kazan berkesan.
Anzella bergeming ditempatnya ketika melihat kehadiran Satria dengan mata kepalanya sendiri. Laki - laki itu melempar senyum kearahnya dari jarak puluhan meter. Anzella tidak sedang bermimpi, Satria berkeliaran bebas tidak seperti yang seharusnya atau mungkin Satria telah bebas namun ia tidak mengetahuinya?
Anzella membalikan tubuhnya, berniat mengambil langkah lain. Namun suara Satria yang memanggil namanya dengan lantang langsung mengintrupsinya.
"Kamu nggak pernah berubah, selalu suka menghindar." ujar Satria, derap langkah kakinya semakin terdengar jelas seiring ia mendekat.
"Kenapa lo muncul lagi di depan gue?" tanya Anzella dalam keadaan memunggungi Satria, ia tidak memiliki sedikitpun keberanian untuk menatap Satria. Ia sangat cemas hingga kedua tangannya bergetar hebat.
"Gue datang untuk menyapa lo, sesuai dengan perkataan gue saat itu." ujar Satria, Anzella pun dengan cepat mampu mengingat perkataan Satria saat itu. Bahwa Satria akan segera mengunjunginya, dan perkataan itu pun telah terbukti pada kesempatan ini. "Gue memang datang terlambat, tapi gue yakin kalau gue datang diwaktu yang sangat tepat."
"Apa lo nggak malu mendatangi gue sebelum lo merenungkan dan mengakui semua kesalahan lo?!" tanya Anzella dengan sangat menggebu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAZANTA (SELESAI)
Teen Fiction[GENORAZORS SERIES 1] Kazanta Ellardio Dawana, sosok jenius yang menyembunyikan segala keburukannya dibalik prestasinya yang menganggumkan. Semua orang hanya mengenalnya sebagai pengusa Dawana tanpa lagi mengingat bahwa dirinya merupakan pendiri gen...