[JANGAN LUPA FOLLOW, DAN VOTEMENT KALIAN UNTUK CERITA INI YAA❤️ JANGAN LUPA JUGA BACA BAB INI SAMBIL DENGERIN MULMED YANG SUDAH DISEDIAKAN DIATAS]
•••
Instrument ini bener - bener ngefeel disetiap scene KAZANZELLA. Semoga feelnya juga sampai di kalian ya🖤🖤🖤
Jangan lupa vote ya teman - teman. Jangan jadi siders. Ayo sama - sama menghargai:)
Yang pada baca tapi nggak kasih timbal balik itu ada masalah apa ya?🥺
YANG BERBAIK HATI BOLEH DONG KOMEN NEXTNYA?
Happy Reading!
•••
25. YOU WILL BE
Anzella baru saja tiba di kelasnya. Langkahnya terhenti tepat di daun pintu ketika tatapan para pasukan inti Genorazors mengarah padanya. Anzella mengumpat dalam hati ketika melihat keberadaan Kazan yang berdiri dengan punggung yang bersandar ditembok tepat di hadapan bangkunya yang berada di deret terdepan—-dengan meneguk sekaleng cappucino latte. Tak lupa dengan senyum tipisnya yang membuat jantung seketika melemah.Lo cuma perlu masuk, dan jangan hiraukan apapun!
Anzella melangkah santai dengan tatapan yang mengarah lurus, dan melewati Kazan begitu saja. Kazan menatap Anzella dengan ekor matanya yang mengikuti arah langkah Anzella, hingga kepalanya tertoleh seutuhnya pada sosok gadis itu ketika telah duduk di bangkunya dan mengambil kesibukan dengan membaca buku Geografi.
Devyra yang duduk persis dibelakang Anzella, langsung menyerngit bingung. Tidak seperti biasanya Anzella datang - datang langsung kalem dan sibuk sendiri seperti sekarang ini. Benar - benar aneh.
Devyra menepuk punggung Anzella dari belakang. Anzella pun segera menoleh dengan kening yang berkerut,"Apa, Devyra?"
"Lo sakit?"
"Alhamdullilah, sehat." Jawab Anzella,"Kenapa nanya gitu?"
"Sakit deh lo kayaknya. Seorang Anzella baca buku Geografi? Nggak salah liat gue? Ngga ada ujan nggak ada angin, nggak ada topan nggak ada badai, nggak ada gempa nggak ada tsunami, nggak ada longor nggak ada banjir. Lo kerasukan arwah mana?" Ujar Devyra pada Anzella terheran - heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAZANTA (SELESAI)
Teen Fiction[GENORAZORS SERIES 1] Kazanta Ellardio Dawana, sosok jenius yang menyembunyikan segala keburukannya dibalik prestasinya yang menganggumkan. Semua orang hanya mengenalnya sebagai pengusa Dawana tanpa lagi mengingat bahwa dirinya merupakan pendiri gen...