51. PETUNJUK

7.4K 854 53
                                    

AKU TANTANG KALIAN UNTUK KOMEN DI SETIAP PARAGRAF, SIAP NGGAK?!

Happy reading!!!

•••

AKU TANTANG KALIAN UNTUK KOMEN DI SETIAP PARAGRAF, SIAP NGGAK?!

Jangan lupa sambil dengerin mulmed diatas yaa, biar feelnya nambah ++++

Happy Reading!

•••

51. PETUNJUK

         Anzella terjun dari atas tebing bebatuan dengan ketinggian empat puluh kaki. Perlahan tubuhnya menghantam permukaan air. Gaya gravitasi yang besar semakin membawanya ke kedalaman. Ia berusaha untuk menggapai permukaan air namun arus yang kencang telah mematikan semua upayanya. Ia sangat kesulitan untuk bergerak dikedalaman. Anzella meminta pertolongan dengan membuat risak air sebanyak - banyaknya, dan berharap seseorang menolongnya.

         Ia telah kehabisan nafas dan mulai kehilangan kesadaran. Ia sudah banyak menelan air hingga memenuhi paru - parunya. Dadanya terasa sangat sesak dan sakit. Kepalanya perlahan nampak dipemukaan air. Diambang kesadarannya, ia mengatakan satu kata dengan tercekat dengan tangan yang mencoba menggapai siapapun.

          "To-long!"

          Benturan keras batu besar pada kepalanya telah mengambil alih seluruh kesadarannya. Sudah tidak ada tanda - tanda pergerakan lagi darinya. Namun ia masih bisa merasakan suasana sekitarnya. Anzella merasa jika detik ini merupakan akhir dari hidupnya. Semuanya akan segera usai. Air mata terakhirnya melebur menjadi satu diantara ribuan partikel air sungai.

           "Selamat tinggal." Ucap Anzella dalam hati.

          Anzella nampak gelisah didalam bawah sadarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

          Anzella nampak gelisah didalam bawah sadarnya. Ia meremas seprai kasur dengan kuat. Kedua matanya perlahan terbuka dengan keringat dingin yang bercucuran dari pelipisnya. Air matanya mengalir deras dengan suara tangis yang tercekat didalam tenggorokannya. Ia memukul dadanya keras karena rasa sesak yang luar biasa menyiksanya.

             Trauma masa lalu yang akan selalu jadi mimpi buruknya disepanjang malam.

             Anzella dengan cepat merubah posisinya menjadi duduk, dan akhirnya ia dapat menghela nafas panjang yang melegakan. Anzella memeluk kedua lututnya, dan menarik selimut hingga menutupi bagian kepalanya. Ia bersembunyi didalam sana untuk menetralkan rasa takutnya.

KAZANTA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang