[JANGAN LUPA FOLLOW, DAN VOTEMENT KALIAN UNTUK CERITA INI YAA❤️JANGAN LUPA JUGA BACA BAB INI SAMBIL DENGERIN MULMED YANG SUDAH DISEDIAKAN DIATAS]
SEKALI LAGI JANGAN LUPA SAMBIL DENGERIN MULMEDNYA UNTUK MENAMBAH FEELNYA OKE? SIP!
Jangan lupa vote ya teman - teman. Jangan jadi siders. Ayo sama - sama menghargai:)
•••
22. THE BEGINNING (1)
Kegiatan belajar bersama Kazan dan Jelita diakhiri dengan makan bersama disebuah restaurant bintang lima yang sangat terkenal, letaknya tepat di tengah kota Jakarta yang tak pernah tidur ini. Menuruti permintaan Jelita sekali seharusnya tak masalah bagi Kazan, selama dirinya bisa menyanggupi.
Sejak beberapa detik yang lalu, Jelita berbicara panjang lebar pada Kazan. Tetapi Kazan tidak mendengarkannya sama sekali karena fokusnya terbelah akan sebuah panggilan yang baru saja masuk untuknya.
"Lo dengerin gue nggak sih, Zan?" Tanya Jelita dengan nada jengkel. Bukannya menjawab, Kazan malah beranjak dari duduknya, dan menjauh beberapa meter dengan tatapan yang mengarah lurus pada layar telepon genggamnya.
Belum sempat menyapa, suara panik dari ujung telepon terdengar satu detik setelah panggilan tersebut saling terhubung satu sama lain.
"Tolongin g-ue, Zan..."
Suara gemetar panik bercampur kalut itu sukses membuat Kazan terperangah.
"Ngomong yang bener! Jangan main - main lo. Ada apa? Jelasin sama gue."
"Disini ada banyak po-lisi. Motor gue hancur nggak berbentuk lagi. Gue mabuk dan nabrak orang, Zan..."
"Maafin gue. Gue bangsat banget, Zan. Gue bahkan nggak punya keberanian untuk sekedar ngakuin kesalahan gue."
Kazan tersentak dan mengumpat dalam hati ketika nada penyeselasan yang sangat ia benci itu merasuki indra pendengarannya dengan begitu mulus.
"Lokasi dimana? Gue sama yang lainnya bakal cabut kesana sekarang juga."
"Jalan Menteng Raya."
Informasi mengenai lokasi sudah ia dapatkan, kini tinggal hanya mengumpulkan teman - temannya untuk bergegas menuju tujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAZANTA (SELESAI)
Teen Fiction[GENORAZORS SERIES 1] Kazanta Ellardio Dawana, sosok jenius yang menyembunyikan segala keburukannya dibalik prestasinya yang menganggumkan. Semua orang hanya mengenalnya sebagai pengusa Dawana tanpa lagi mengingat bahwa dirinya merupakan pendiri gen...