50. PUTUS?

8.1K 856 52
                                    

AKU TANTANG KALIAN UNTUK KOMEN DI SETIAP PARAGRAF, SIAP NGGAK?!

Jangan lupa sambil dengerin mulmed diatas yaa, biar feelnya nambah ++++

Happy reading!

•••

50. PUTUS?

          Sekecewa apapun Anzella dengan Kazan, ia tetap akan merasa khawatir ketika mendengar laki - laki itu sedang dalam keadaan sakit namun tetap memaksakan untuk pergi kesekolah. Perasaanya untuk laki - laki itu memang sangatlah besar, melebihi apapun. Sebelumnya ia tidak pernah memberikan hatinya dengan begitu mudah, kecuali pada orang yang tepat. Orang tersebut tidak lain adalah Kazanta Ellardio Dawana.

          Anzella segera pergi menemui Kazan yang tengah berada di ruang LAB untuk melakukan praktek. Dengan mengingat wajah laki - laki itu saja sudah mampu meluluhkan hatinya dan menghapus seluruh rasa kecewanya.

        Suara gaduh langsung menyambutnya ketika ia menginjakan kakinya tepat di depan ruangan tersebut. Anzella melihat sendiri Kazan yang sangat telaten memberikan penanganan pada Jelita yang mengalami kecelakaan akibat ketidak hati - hatiannya. Tumpahan cairan kimia tidak sengaja mengenai tangannya. Anzella mematung seperti orang bodoh di daun pintu. Seharusnya ia tidak mudah luluh, karena sekali lagi, Kazan telah menyakiti perasaanya.

         Anzella dengan cepat berbalik badan ketika Kazan bergegas pergi dengan berlarian cepat demi mendapatkan obat - obatan untuk menangani luka Jelita sebelum menghasilkan luka bakar.

         Suasana sekitarnya semakin ramai, mereka berlomba - lomba memuji Kazan sebagai sosok laki - laki yang sangat sigap dalam segala hal apapun itu. Kazan memang laki - laki idaman semua perempuan. Anzella juga mengakuinya.

          "Mereka serasi banget, persis seperti apa yang terlihat sebagai pasangan yang akan segera menikah untuk membawa nama Dawana Group semakin maju!"

          "Jelita, gue iri banget sama dia. Bukan hanya gue, bahkan seluruh perempuan di sekolah ini juga pasti iri sama dia."

          "Jelita, dia memang sangat beruntung. Dia punya segalanya dan bisa mendapatkan apapun yang dia mau."

          Menikah?

           Anzella mematung, kedua bahunya turun, kehilangan seluruh semangatnya. Matanya seketika memanas. Ia tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya. Detik itu pula ia merasa setengah dunianya hancur. Entah mengapa ia harus mendengar hal - hal yang selalu menyakitkan dan tak mudah diterima oleh hati kecilnya.

Jika ia tahu apa yang akan ia dengar itu alih - alih akan melukainya, maka lebih baik ia menutup kedua telinga kuat - kuat, tidak pernah mau mendengarkannya.

Ia masih menganggap jika desas - desus yang telah di dengarnya itu semua tidaklah benar. Sebelum artikel yang membahas tentang pernikahan mereka terbit dan seketika membungkamnya, hingga untuk menelan salivanya saja ia sangat kesulitan.

           Jelita yang menyadari keberadaan Anzella, lantas tersenyum puas. Tentu ia telah merencanakan ini semua, karena ia tidak akan menyiakan satupun kesempatan dengan tujuan untuk memanasi Anzella. Tentang siapa diantara mereka berdua yang kini akan lebih di prioritaskan oleh Kazan.

KAZANTA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang