68. HOW FAR YOU GO?

8.4K 871 82
                                    

JANGAN LUPA PENUHIN PART INI DENGAN KOMENTAR KALIAN

Baca part ini sambil dengerin mulmed diatas ya supaya feelnya semakin nyampe dihati kalian🖤

Happy Reading!!

•••

68. HOW FAR YOU GO?

Kazan tertawa ketika melihat seseorang yang terduduk lemah diatas kursi roda. Waktu telah mengantarkannya berhadapan dengan sosok yang selama ini ia cari - cari. Kepalan tangannya semakin kuat, dengan kesulitan mengontrol tawanya yang kian menjadi - jadi. Kazan ingin membalaskan dendamnya pada Aksara, dan melawannya dengan tangannya sendiri, namun bukan melawan Aksara yang dalam keadaan lemah dengan mengalami kelumpuhan sementara seperti saat ini.

Aksara menggerakan kursi rodanya untuk mendekati Kazan yang hanya terdiam dengan menahan amarah yang telah memenuhi dirinya. Tinggal menunggu waktunya saja, itu semua akan meledak.

         "Gue gagal bikin lo mati malam ini. Itu artinya lo punya kesempatan hidup untuk membalaskan dendam." kata Aksara dengan membuka lebar kedua tangannya. "Gue siap untuk mati ditangan lo. Membunuh gue adalah kesempatan yang nggak akan lo dapatkan dua kali. Gue sudah selesai dengan semuanya." lanjutnya dengan tersenyum bangga.

Aksara memunggunggi Kazan dengan kursi rodanya. Kazan ingin mencekik leher Aksara dan membuat Aksara mati ditempat untuk menebus semua kesalahannya, namun hal itu bukan cara terbaik untuk balas dendam.

"Untuk sampai disini, gue membutuhkan tangan orang terdekat lo dan memanfaatkan kebencian mereka untuk menghancurkan lo. Semua yang mereka lakukan sama sekali tidak membantu." jelas Aksara. "Oleh sebab itu, gue yang melangkah sebagai gantinya."

"Seharusnya lo sadar kenapa gue ngelakuin ini semua." ujar Aksara lagi dengan menjedanya."Karena lo adalah seseorang yang berperan dalam menyembunyikan keberadaan Lindrick. Selama ini pula gue mengetahui bahwa kehadiran lo dikeluarga Dawana hanya sekedar penyamaran untuk mencari kebenaran yang nyatanya sudah ada tanpa perlu lo cari."

         "Pembunuhan itu sudah direkayasa oleh tangan - tangan yang tidak bertanggung jawab!" tegas Kazan membantah semua yang dikatakan oleh Aksara.

Aksara hanya terkekeh sebelum kembali menanggapinya."Lo sudah melenyapkan satu - satunya bukti dengan tujuan untuk menutup kasus tersebut."

"Gue melakukan itu demi menuntut diberlakukannya penyelidikan ulang tentang kasus tersebut." koreksi Kazan dengan tersenyum miring membuat Aksara menggeram.

"Kenapa lo membunuh?" tanya Kazan dengan penuh intimidasi.

        "Naluri kebencian gue terhadap Jovanka yang tega meninggalkan gue, membuat gue membenci semua perempuan yang ada di dunia ini. Mangsa gue adalah perempuan yang selalu merasa sendirian dan tak pernah dianggap ada. Sehingga, apapun yang terjadi dengan mereka, tidak akan ada satupun orang yang akan peduli." desis Aksara dengan senyum selebar mungkin, yang menunjukan sisi psikopat yang melekat dalam dirinya.

Radya datang dengan amarahnya yang telah menumpuk, ia berderap maju dan menyerang Aksara dengan begitu tiba - tiba. Radya mencekik kuat leher Aksara dengan kedua tangannya. Jika Radya sudah tidak terkendali, maka akan sangat sulit untuk dihentikan. Aksara telah memancingnya untuk menunjukan sisi tergelapnya.

KAZANTA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang