AKU TANTANG KALIAN UNTUK KOMEN DI SETIAP PARAGRAF, SIAP NGGAK?!
300 KOMEN + 250 VOTE UNTUK NEXT PART!
Mana yang nungguin cerita ini update?
Jangan lupa sambil dengerin mulmed diatas ya untuk memperkuat feelnya✨
Happy Reading!!!
•••
67. WAR ZONE
Kazan memasuki mansion-nya dengan langkah terburu - buru. Tangannya sudah mengepal kuat sedari tadi seakan siap menghabisi seseorang dengan kemurkaanya yang semakin jelas terlihat dibalik sikapnya yang tidak terkendali. Keadaan mansion sangat sepi, tidak seperti biasanya. Kazan menelusuri satu demi persatu ruangan namun ia tidak menemukan keberadaan Aksara maupun Regards disana, kecuali Sonia.
"Tidak ada gunannya mencari mereka disini." ujar Sonia dari ruang tengah, ia menghidupkan television yang langsung menayangkan berita kecelakaan di ruas tol Cipularang kilometer 91 arah Jakarta. Kazan mengenal mobil yang sudah hancur tak berbentuk pada tayangan tersebut.
Dikabarkan telah terjadi kecelakaan maut pukul 15.00 WIB yang melibatkan kendaraan audi 48 di ruas tol Cipularang kilometer 91 arah Jakarta. Tabrakan tersebut terjadi karena ban tergelincir yang mengakibatkan posisi akhir kendaraan tersebut melintang di lajur cepat dan kondisi kendaraan yang cukup parah.
Dua orang penumpang yang merupakan pengemudi dan penumpang mobil tersebut dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian perkara. Adapun nama korban yang meninggal dunia, yakni Regards Dawana dan Aksara Dawana yang berhasil dikenali setelah melakukan identifikasi jenazah.
Kazan berteriak frustasi dan memukul dinding dengan sangat keras dengan nafas yang tidak beraturwn. Ia membutuhkan waktu sejenak untuk mencerna situasi apa yang sebenarnya terjadi. Kecelakaan itu tidak seharusnya terjadi sebelum Kazan menangkap Aksara dengan tangannya sendiri.
"Aku akan pergi ke tkp untuk memastikan semuanya." ujar Kazan berniat untuk pergi, namun Sonia langsung menahannya.
"Kamu lupa kalau sekarang kamu menjadi burnonan polisi? Kesempatan kamu untuk ditangkap akan besar kalau kamu berhadapan langsung dengan polisi. Biar mom sendiri yang datang untuk memastikan kecelakaan itu." jawab Sonia menawarkan dirinya untuk pergi ke tempat kejadian perkara. Kazan menghela nafas panjang, ia khawatir jika Sonia harus pergi sendirian.
"Saya akan menemaninya ke tempat kejadian perkara. Kamu tidak usah khawatir." ujar Juned membuat Kazan sedikit merasa lega untuk membiarkan Sonia pergi.
"Cari tau tentang kecelakaan itu. Apakah murni kecelakaan atau mereka sengaja bunuh diri untuk menyelamatkan rahasia besar?" pesan Kazan pada Juned lugas dengan tatapan dan nadanya yang tegas.
•••
Kazan memasuki lapangan menggunakan baju futsal kebanggannyandengan nomor punggung dua belas yang merupakan angka keberuntungannya. Semua nampak terkejut dengan kehadirannya. Kazan berdecak ketika mengetahui posisinya dalam pertandingan futsal hari ini telah digantikan oleh pemain cadangan karena pelatih, sahabat, beserta teman satu timnya beranggapan bahwa kondisinya belum seutuhnya pulih sehingga tidak bisa melalukan aktivitas olahraga yang berat. Sorakan heboh mulai terdengar yang seluruhnya tertuju pada Kazan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAZANTA (SELESAI)
Teen Fiction[GENORAZORS SERIES 1] Kazanta Ellardio Dawana, sosok jenius yang menyembunyikan segala keburukannya dibalik prestasinya yang menganggumkan. Semua orang hanya mengenalnya sebagai pengusa Dawana tanpa lagi mengingat bahwa dirinya merupakan pendiri gen...