AKU TANTANG KALIAN UNTUK KOMEN DI SETIAP PARAGRAF, SIAP NGGAK?!
Happy Reading!
•••
64. PLAYGROUND
Sudah terhitung lebih dari satu hari Anzella dikurung dalam ruangan sempit yang menyeramkan tersebut. Anzella memutar otaknya untuk mencari cara membebaskan dirinya. Ia harus menghadapi pasukan inti yang bergantian menjaganya dengan pengawasan penuh diruangan tersebut. Seharusnya akan lebih mudah untuk kabur karena ia dibebaskan bergerak dengan leluasa di dalam ruangan tersebut.
Ada Omar dan Juan yang merupakan pasukan inti angkatan dua yang berjaga semalaman disana. Mereka telah diberikan kepercayaan besar oleh Kazan. Hal pertama yang harus Anzella lakukan saat ini adalah menyerang mereka bagaimanapun caranya.
Langkah kaki Anzella yang bisa terbaca itu membuat Omar dan Juan dengan cepat menoleh. Mereka mengedarkan pandangan dan menelusuri setiap sudut ruangan tersebut ketika menyadari Anzella hilang dari pengawasan mereka.
Anzella bersembunyi dibawah kegelapan, sudut bibirnya terangkat. Ia membocorkan sebuah tangki bensin yang berada di ruangan tersebut, sehingga bau bensin mulai memenuhi ruangan. Anzella berdiri di depan pintu dengan sebuah lilin ditangannya. Omar dan Juan yang lengah itu langsung bertindak untuk menghentikan tindakan Anzella. Namun mereka kalah cepat dari Anzella yang sudah lebih dulu menjatuhkan lilin tersebut hingga api menyala dan semakin menyebar membuat Omar dan Juan harus melindungi diri.
Anzella membalikan tubuhnya dengan senyum yang tercetak jelas diwajahnya. Anzella merasa bebas karena dapat kembali menghirup oksigen dengan leluasa. Tidak ada satupun diantara mereka yang bisa mengejarnya saat ini. Anzella telah menemukan waktu kebebasannya. Anzella memberhentikan sebuah taksi untuknya. Anzella tidak boleh menyepelekan Kazan yang pasti dapat menemukan keberadaanya dengan mudah.
•••
"APA YANG KALIAN LAKUKAN, SAMPAI BUAT KALIAN BERDUA LENGAH?!" murka Kazan setelah mendapatkan kabar bahwa Anzella telah berhasil melarikan diri. Kazan sama sekali tidak menduga jika Anzella memiliki keberanian yang besar untuk melalukan hal yang sangat berbahaya.
Omar dan Juan bersimpuh dibawah kaki Kazan dengan menunduk dengan penuh rasa bersalah karena telah mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan oleh Kazan. Kazan sangat marah karena ia tidak bisa menjamin keselamatan Anzella diluar sana yang lepas dari pengawasannya.
"Gue akan menerima apapun hukumannya sebagai pertanggung jawaban tentang apa yang terjadi malam ini!" ujar Omar dengan suara yang berat yang tegas.
"Gue tidak melakukan tugas dengan baik, dan malah sebaliknya mengecewakan kepercayaan lo, bang. Hukum gue, karena keselamatan yang dipertaruhkan." ujar Juan menambahkan.
Kazan mengambil sebuah pistol dibalik jaket yang dikenakannya dan mengarahkannya kepada kepala Omar dan Juan secara bergantian, hingga membuat keduanya menegang. "Termasuk mati dengan cara seperti ini?"
Alttar yang menyaksikan itu lantas berderap maju diantara Omar dan Juan. Alttar mengarahkan ujung pistol tersebut pada kepalanya dan semakin mencengkramkan tangannya kuat disana ketika Kazan hendak menurunkan senjatanya."Mereka berada dibawah tanggung jawab gue, maka dari itu gue yang akan menggantikan mereka untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang telah mereka lakukan."
KAMU SEDANG MEMBACA
KAZANTA (SELESAI)
Teen Fiction[GENORAZORS SERIES 1] Kazanta Ellardio Dawana, sosok jenius yang menyembunyikan segala keburukannya dibalik prestasinya yang menganggumkan. Semua orang hanya mengenalnya sebagai pengusa Dawana tanpa lagi mengingat bahwa dirinya merupakan pendiri gen...