[JANGAN LUPA FOLLOW, DAN VOTEMENT KALIAN UNTUK CERITA INI YAA❤️]Jangan lupa vote ya teman - teman. Jangan jadi siders. Ayo sama - sama menghargai:)
•••
21. FISIK YEPPEO AKHLAK OBSEO
Anzella menatap tak suka kebersamaan antar Kazan dan Jelita di dalam perpustakaan, yang terlihat jelas melalui sebuah jendela besar dari depan pintu ruangan. Tanpa sadar Anzella meremas kasar sebuah berkas putih yang berada ditangannya. Devyra yang menyadari hal tersebut lantas merampas paksa berkas tersebut dari tangan Anzella.
"Lo ngapain, Zell?! Kemarin aja lo ngeluh - ngeluh sama gue karena lo nggak sanggup selesain daftar nomor inventaris itu sendirian, kenapa sekarang lo malah remesin itu berkas?!" Ujar Devyra tidak habis fikir.
Apa barusan ia melakukannya?
"Bisa biasa aja nggak sih ngomongnya?!" Ujar Anzella meninggi.
"Kok lo jadi nyolot sih?!" Tanggap Devyra tetap meladeni.
Anzella menggeleng cepat. Sepertinya ada yang tidak beres dengan dirinya. Kenapa ia mendadak marah, hanya karena melihat kebersamaan Kazan dan Jelita? Ini gila, ia tidak mungkin cemburu!
"Lo kenapa sih, Zell?? PMS lo?" Tanya Devyra menebak sekaligus memastikan.
Anzella terdiam sejenak, membereskan kekacauan yang ada pada dirinya. "Kita masuk, serahin berkas ini dan selesai.." Ujar Anzella tidak ingin ambil pusing. Ia berderap maju lebih dulu, kemudian di susul Devyra yang mengedikkan kedua bahunya acuh.
Pintu perpustakaan terbuka lebar, bukan Anzella yang membukanya, melainkan Jelita yang kini berdiri di ambang pintu, berhadapan dari dua sisi yang saling berlawanan dengan Anzella. Senyuman sinis itu kembali ditunjukan Jelita untuk Anzella, senyum yang terkesan merendahkan.
Jelita menyingkir, melangkah melewati Anzella dengan anggun seperti biasanya. Devyra menatap kepergian Jelita dengan lirikan patah - patah, mengamati langkah Jelita yang kian lama kian menjauh.
"Dih, si jenglot nggak bisa apa sehari aja nggak banyak gaya?! Enek banget gue liatnya sumpah." Kesal Devyra menggebu.
"Udah, mending kita masuk." Putus Anzella.
Beberapa pasang mata dari meja bundar memanjang yang berada di pojok ruangan perpustakaan tertuju pada Anzella dan Devyra yang baru saja memasuki area ruangan. Mereka adalah Kazan, dan teman - temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAZANTA (SELESAI)
أدب المراهقين[GENORAZORS SERIES 1] Kazanta Ellardio Dawana, sosok jenius yang menyembunyikan segala keburukannya dibalik prestasinya yang menganggumkan. Semua orang hanya mengenalnya sebagai pengusa Dawana tanpa lagi mengingat bahwa dirinya merupakan pendiri gen...