53. THE POISON

7.4K 800 145
                                    

AKU TANTANG KALIAN UNTUK KOMEN DI SETIAP PARAGRAF, SIAP NGGAK?!

Jangan lupa sambil dengerin mulmed diatas yaa, biar feelnya nambah ++++

Happy Reading!!

•••

           53. THE POISON.

         
        Kedatangan Sapran dengan langkah tertatih dan kondisi yang sangat memperihatinkan itu membuat keenam pasukan inti Genorazors lantas beranjak dari duduknya dan segera menghampiri Sapran dengan sigap. Wajah laki - laki itu babak belur, bahkan sebelah matanya bengkak.

        "Anjing, siapa yang udah berani main keroyokan sampai bikin lo kayak gini, hah?!" Tanya Kazan dengan suaranya yang terlampau tegas. Kazan tentu merasa sangat tidak terima.

        "S-seseorang sengaja—— araghhh!" Sapran memegang rahangnya yang sakit karena bekas terkena pukulan. Untuk sekedar berbicara saja rasanya sulit.

        "Ngomong yang bener lo!" Ujar Kazan tajam dengan menoyor dahi Sapran cukup keras.

        "Seseorang udah sengaja nendang gue pas lagi diatas motor sampai jatuh. Tepat setelah jalanan sepi mereka ngeroyokin gue habis - habisan tanpa alasan." Ujar Sapran dengan nafas tercekat,"Mereka ada sepuluh orang."

        Kedua tangan Kazan terkepal kuat. Auranya berubah gelap dan penuh intimidasi.

        "Mereka sempat berpesan kalau mereka akan tetap stay untuk menunggu kehadiran gue bersama ketua Genorazors di Jl. Antasari." Ujar Sapran lagi dengan menahan sakit.

"Mereka pengen rata sama kita?" Ujar Bima dengan tersenyum meremehkan.

"Cih mainnya keroyokan!" Ujar Pradipta.

Kazan menoleh kearah Radya. Radya langsung mengatakan hasil prediksinya."Mereka sengaja ngumpan lo lewat Sapran."

Kazan berdecih dengan sudut bibirnya yang terangkat."Kita datengin mereka, kalau memang itu yang mereka mau." Tekan Kazan.

Kazan melangkah lebih dulu menuju parkiran dengan kedua tangannya yang dimasukan kedalam saku celanannya."Berangkat!" Titahnya mutlak dengan penegasan. Keenam inti Genorazors pun nampak sangat bersemangat. Mereka sangat menginginkan pertempuran, memuaskan hasrat tangan mereka yang cukup lama tertahan. Satu hal yang perlu diingat sebagai sebuah peringatan. Siapapun yang mencari masalah dengan mereka, maka doa kematian akan segera berkomandang.

Enam buah motor hitam melenggang pergi dan membelah jalanan dengan kecepatan yang teratur. Mereka menjadi pusat perhatian oleh sebagian pengguna jalan. Pesona tak terbantahkan mereka mampu mengalihkan atensi semua orang.

•••

         Setibanya dilokasi, Kazan dapat melihat ada sebelas orang yang tengah menunggu kedatangan mereka disana, bukan sepuluh orang seperti yang dikatakan oleh Sapran. Satu orang laki - laki terlihat tengah memunggungi mereka diantara pasukannya dengan menyesap sebatang rokok dari apitan jari telunjuk dan jari tengahnya.

        Semula Kazan tidak dapat menebak siapa sosok itu yang tidak berhasil ia kenali dari sisi belakang. Sebelum pada akhirnya laki - laki itu membalikan tubuhnya dan memperlihatkan siapa dirinya. Kepalan tangan Kazan semakin menguat dengan pancaran amarah yang berkobar dari tatapannya ketika mengenali sosok itu.

KAZANTA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang