35. SEPERCIK HARAPAN

9.4K 991 80
                                    

Terima kasih untuk yang sudah vote, coment dan menambahkan cerita ini ke liblary🥰

Yang lainnya jangan lupa kasih timbal balik juga yaaa. Karena votment kalian itu sangat berarti untuk aku.

Pokoknya Sebelum baca vote, sesudah baca silahkan coment 🖤🖤🖤

Baca sambil dengerin mulmed diatas yuk?

•••

35. SEPERCIK HARAPAN.

     
         "ANZELLA!!"

         Suara sentakan itu membuat Anzella terbangun dari tidurnya dan refleks berdiri hingga kursi yang semula ia duduki itu berdecit keras. Nyawanya belum terkumpul sepenuhnya, hingga membuatnya linglung untuk beberapa saat. Guru pembimbing baru saja memasuki ruangan dengan tatapan marah. Anzella pun tersentak ketika menyadari dirinya ternyata sudah tertidur selama semalaman.

         Anzella membulatkan matanya, ketika melihat meja yang berantakan karena ulahnya. Ia dengan gesit merapikannya dengan menahan malu ketika orang - orang dari luar ruangan mulai memperhatikannya.

"Kenapa kamu bisa tidur semalaman di ruangan ini, Anzella?"

"Maaf, Bu! Semalam saya sedang berlatih hingga larut malam dan saya tanpa sadar malah tertidur. Mungkin karena saya terlalu lelah, Bu." Ujar Anzella menjelaskan dengan rinci dengan menundukan kepalanya.

"Yasudah, sekarang kamu kembali kekelas, sebelum bel masuk kelas berbunyi."

"Terima kasih banyak, Bu. Sekali lagi saya minta maaf, kalau begitu saya mohon permisi, Bu.." kata Anzella yang lantas menyalimi punggung tangan guru pembimbing, sebelum beranjak meninggalkan ruangan dengan berlarian kecil.

Anzella pergi ketoilet, ia terkejut ketika melihat penampilannya yang cukup acak - acakan melalui pantulan cermin besar yang ada disana. Ikat kuda yang sudah setengah terbongkar, muka berminyak, hingga belek yang masih menempel. Betapa memalukan penampilanya saat ini! Satu hal yang masih membuatnya heran adalah, kenapa bisa - bisanya ia tidur di sekolah?!

Anzella membasuh wajahnya, dan mempoles wajahnya menggunakan bedak bayi dan lip balm berwarna pink jambu yang selalu setia menemani kesehariannya. Setelah itu, Anzella segera pergi menuju lorong loker untuk mengambil buku pelajaran hari ini, dan disaat itu pula Devyra dan Dyan tiba dan langsung menyapanya.

*TETT

Bel tanda masuk kelas telah berbunyi, membuat seluruh siswa - siswi berbondong - bondong untuk segera masuk ke dalam kelas mereka masing - masing, termasuk Anzella, Devyra dan Dyan melangkah menuju rute kelas mereka yang berada di lantai dua.

"Lo baru dateng? Biasanya juga jam segini udah ngikut kita keliling hunting cogan." Ujar Devyra membuka pembicaraan.

"Gue tuh ketiduran di ruang musik tau. Semalem gue nggak pulang, huaaaa. Mana nggak sempet ngehubungin mamak dirumah." Ringis Anzella.

"Hah? Ngapain lo tidur disekolah? Nggak punya kasur lo dirumah?" Kata Dyan heran.

"Gue latihan sampai larut malem, Dyan."

KAZANTA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang