19. PEDULI

13.4K 1.2K 91
                                    

[JANGAN LUPA FOLLOW, DAN VOTEMENT KALIAN UNTUK CERITA INI YAA❤️]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[JANGAN LUPA FOLLOW, DAN VOTEMENT KALIAN UNTUK CERITA INI YAA❤️]

•••

          19. PEDULI

Dewa melenggos kesal ketika sedang asik - asiknya bermain game, sebuah suara notif pesan masuk saling bersahutan tanpa henti membuat Dewa merasa terganggu hingga pada akhirnya ia kehabisan kesabaran.

"Notif siapa sih anjir? Rame bener, ngajak ribut." Protes Dewa. Kazan yang duduk disampingnya langsung memberikan jawaban lewat lirikan matanya.

"Lo kayak nggak tau aja." Balas Kazan santai.

"Bim, tolong lah lo ladenin cewek - cewek lo biar nggak pada rusuh. Sebelum gue ceburin juga nih hape lo kekali!" Ancam Dewa yang sudah muak ditempatnya.

        "Biarin aja, udah terlanjur bawa perasaan mah gitu, ngebetin gue mulu padahal mah gue memang nggak srek dari awal." Ujar Bima menyombongkan diri.

        "The real of playboy memang nggak ada obat. Jangan sering - seringlah bre ku. Mentang - mentang ganteng semua cewek lo jajanin cinta. Makan tuh cinta!" Ujar Pradipta yang langsung menyenggol lengan Bima.

       "Beda ceritanya kalau lo, Dip. Pada goblok cewek - cewek jadinya mah." Ujar Fajar meledek.

"Sialan!" Umpat Pradipta.

       "Mentang - mentang gue ganteng, cewek - cewek jadi seenaknya suka sama gue." Ujar Bima sambil menyisir rambutnya menggunakan jari jemarinya.

      "Tobat lo sebelum pintu tobat lo tertutup." Ujar Radya dengan ekspresi datar seperti biasanya.

"Radya doang yang paling beda emang!" Sahut Pradipta menimpali, bersamaan dengan ibu jari yang diacungkan tepat di depan wajah Radya.

"Maka dari itu, Rad. Tularin lah energi positif lo ke gue. Biar besprend lo yang satu ini ketularan jadi anak yang baik - baik." Ujar Bima dengan bibir yang dimanyunkan.

"Buat apa kalau niat sama sekali nggak ada?" Ujar Kazan membungkam Bima yang langsung merubah posisi duduknya dengan tabah. I'm ok.

"Nanti aja pas tua gue tobatnya, sekarang puas puasin dulu buat dosa." Ujar Bima sambil menyengir tanpa dosa.

      "Nunggu mati dulu lo baru tobat? Mana sempat, keburu telat, mana sempat." Ujar Fajar bernada.

     "Yang penting gue fakboi bahagia!" Ujar Bima sambil membusungkan dadanya begitu bangga.

KAZANTA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang