63. I WANT YOUR BREATH

7.1K 834 140
                                    

AKU TANTANG KALIAN UNTUK KOMEN DI SETIAP PARAGRAF, SIAP NGGAK?!

Jangan lupa sambil dengerin mulmed diatas yaa supaya lebih ngefeel.

Happy Reading!!!

•••

        63. I WANT YOUR BREATH

      
         "Saya dengan Anzella, telah menemukan bukti pembunuhan berantai yang hendak akan saya serahkan kepada Unit investigasi yang menangani kasus tersebut. Sekarang, saya dalam perjalanan menuju kantor kepolisian." ujar Anzella melalui sambungan telepon kepada pusat layanan kepolisian.

          Bukti paling penting kini berada ditangannya, yang sudah ia simpan dengan aman di dalam sebuah plastik klip transparant. Seluruh jawaban atas kasus pembunuhan hanya terdapat pada bukti tersebut.

         Anzella dapat menyakini jika pelakunya akan semakin mengincarnya karena semua tindakan yang dilakukannya telah terbaca. Hari - hari Anzella semakin tidak tenang, ia merasa seseorang terus mengawasinya dari suatu tempat. Mau bagaimanapun keadaannya, bukti tersebut harus sampai ditangan pihak kepolisian. Hanya dirinya yang bisa bertindak dengan bukti tersebut.

          Sesampainya di kantor kepolisian, kehadirannya dianggap menganggu pekerjaan mereka atas temuan bukti yang dianggap bersifat palsu yang nantinya hanya akan menghambat penyelidikan. Bahkan Anzella diperintahkan untuk segera meninggalkan kantor polisi karena mereka tidak punya waktu untuk mendengarkan omong kosongnya.

"Kami mempunyai banyak kasus yang harus diselesaikan, dan omong kosong yang kamu katakan tidak akan pernah bisa menjadi patokan mereka dalam memecahkan kasus tersebut."

"Setiap bukti dalam kasus pembunuhan adalah sebuah potonhan puzzle, dan bukti ini bisa berpotensi menjadi potongan puzzle terakhir yang akan melangkapi." ujar Anzella tidak putus asa.

Tidak lama kemudian, tim investigasi yang menangani kasus tersebut datang untuk menemuinya. Seluruh anggota kepolisian yang ada disana lantas berdiri untuk memberikan penghormatan kepada mereka. Anzella kemudian diarahkan untuk menuju ruangan khusus.

Anzella diberikan kesempatan untuk memperlihatkan barang bukti temuannya. Dengan tangan yang gemetar, Anzella menunjukan sebuah foto yang ia jejerkan diatas meja, tidak lupa dengan sebuah pisau yang terus membuatnya kepikiran setiap saat.

        "Saya tidak sengaja menemukan bukti tersebut ketika menghadiri acara makan malam disebuah gudang yang lokasinya belum bisa saya sebutkan."

"Saya tidak berhenti memikirkan bagaimana perasaan para korban. Mereka pasti ketakutan, seperti yang kini mulai saya rasakan." turur Anzella. "Saya adalah target pembunuhan selanjutnya, tolong temukan pelakunya sebelum dia membunuh saya...." mohon Anzella dengan menangkupkan kedua tangannya.

"Segera kirim temuan tersebut kepada ahli Forensik. Manfaatkan sidik jari dengan penentuan kepemilikan DNA pelaku yang bukti - bukti genetiknya yang tertinggal pada barang bukti dan kaitkan dengan sampel DNA korban pembunuhan dan juga kelompok kendali (Subjek pembading untuk melalukan uji DNA)" ujar pemimpin tim khusus tersebut memberikan perintah kepada timnya.

         "Pelaku pembunuhan ini akan segera ditemukan dan ditangkap. Selama itu pula, selalu berhati - hatilah." pesannya kepada Anzella yang sangat berterima kasih. Anzella berharap penyelidikan kasus dingin tersebut akan berjalan dengan lancar dan pelakunya bisa secepatnya tertangkap.

KAZANTA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang