6. BE CAREFUL

18.5K 1.7K 127
                                    

[JANGAN LUPA FOLLOW, DAN VOTEMENT KALIAN UNTUK CERITA INI YAA❤️]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[JANGAN LUPA FOLLOW, DAN VOTEMENT KALIAN UNTUK CERITA INI YAA❤️]

•••

6. BE CAREFUL

Kebersaamaan Kazan dan Jelita diperpustakaan menjadi pemandangan paling disortkan pagi ini. Seperti biasanya mereka akan mengingat rumus - rumus Fisika, Kimia, Matematika wajib dan Matemtika peminatan. Serta mempelajari soal yang kurang dimengerti. Seleksi olimpiade sudah dekat, mereka harus sudah mempersiapkan diri mereka mulai sekarang. Mau tidak mau, jam belajar mereka harus ditambah.

Kazan diam memperhatikan Jelita yang menjelaskan sebuah cara penyelesaian miliknya,"Cara ini bisa lo sederhanain lagi, Jel. Kalau cara lo panjang begini, pas olimpiade lo bisa aja udah keduluanan sama peserta lain." Ujar Kazan dengan mengambil alih sebuah kertas dari hadapan Jelita, dan menuliskan cara penyelesaian yang menurutnya lebih mudah.

"Cara ini lebih cepet. Tapi terserah lo lebih nyaman pakai yang mana. Lo lihat sendiri kan, hasilnya sama." Ujar Kazan kini beralih melipat kedua tangannya di depan dada.

Jelita menatap kertas itu dengan takjub,"Lo belajar dari mana, Zan? Gue aja baru tau kalau ada cara cepet yang kaya gini."

"Ada dibuku yang baru aja gue beli,"

"Boleh gue pinjem nggak?" Tanya Jelita begitu antusias.

"Ingetin aja gue buat bawa kesekolah."

"Gue ambil aja besok pagi kerumah lo gimana?"

"Lo mau ambil buku atau mau modus berangkat bareng sama gue?" Tanya Kazan dengan tatapan malas. Jelita terkekeh pelan.

"Sambil mampir aja, mau ketemu Ibu lo. Boleh ya?" Izin Jelita penuh harap.

"Mau sogok Ibu gue pakai apa lagi? Oleh - oleh dari mana lagi? Percuma, Ibu gue juga nggak punya kendali atas perasaan gue." Ujar Kazan dengan tegas diikuti dengan tatapanya yang menatap lurus sosok Jelita dihadapannya.

       Suasana mendadak canggung. Jelita membuka buku Fisika halaman sekian, dan pura - pura sibuk membacanya,"Eh materi yang ini, lo udah ngerti belum? Coba dong lo jelasin ke gue, gue belum paham deh kayaknya yang ini." Ujar Jelita berusaha mencairkan suasana yang menyiksanya.

      "Itu materi kelas sepuluh semester satu, kalau nyari alasan yang pinter sedikit. Jangan membuat diri lo semakin terlihat bodoh didepan gue." Ketus Kazan, yang seketika membuat ekspresi wajah Jelita memucat. Tatapan mata gadis itu kini sudah memancarkan kekecewaan. Badannya yang semula tegak kini terlihat tak bersemangat.

KAZANTA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang