Orang-orang yang berada diluar kamar seorang gadis benar-benar menampakkan wajah khawatirnya. Ini hari ke-6 gadis itu mengurung diri dikamar.
Tok! Tok! Tok
Ketukan kesekian yang dibuat oleh sang kakak tidak berpengaruh apa-apa,tetap tidak ada sahutan dari dalam sana. Membuat semuanya semakin khawatir.
"Kan kata kahfa juga apa,dobrak aja pintunya!" Gerutu seorang cowok berkemeja hitam. Dia Kahfa Tanalfa, kakak dari gadis yang berada didalam sana.
"Tapi sayang pintunya, kak!" Ucap Fitri dengan wajah paniknya
"Maaahhh, masa lebih sayang pintu dari pada Nara?" Seseorang dibelakangnya menimpali. Dia Kinan Tanazeelya, kakak tertua dari kedua adiknya.
"Ya mamah sayang nara, tapi pasti nara juga lebih sayang pintunya kok, percaya deh." Ucap fitri membela seolah tau jalan pikiran putrinya
"DEK BUKA PINTUNYA NGAPA! KITA PEGEL INI!" Teriak kinan tak tahan lagi
Seorang lelaki disebelahnya menepuk,memberi peringatan. "Jangan teriak-teriak sayang,"
Fathur Lesmana seorang dokter yang bernotabane sebagai suami dari Kinan.
"Mah, ayah kapan pulang sih?!" Tanya kahfa
"Mamah udah telfon sih katanya sore ini pulang," ucap fitri"Yaudah tunggu aja sampe ayah pulang." Ucap kinan acuh
"Aku cuman takut kalo kinara kenapa-napa," ucap fathur menimpali"SAYANGGG, AYAH PULANG..!" Kinan kembali berteriak
Sontak Fitri,Kahfa dan fathur berdesis pelan memperingati.
"Kalian ga bisa bohongin aku ya! Pergi dari pintu sekarang juga aku mau sekolah!" Sahut seseorang dari dalam sana.
Mereka berempat bertatapan kaget. "Hah?!"
Pagi ini karena sebuah alasan berhasil membuat Kinara Tanazeelya kembali memulai harinya, kembali sarapan bersama keluarganya, kembali bersekolah dengan motor scoopy merahnya, kembali memulai hari dengan rasa tidak semangatnya.
Kakak ipar, kedua kakaknya juga mamahnya memandang Kinara yang tengah memutarkan motornya,pandangan mereka tak lepas sedikitpun.
"Nara, mending kita kedokter dulu sama mas fathur yuk?" Ajak kinan
Kinara menggeleng pelan, "Ga mau."
"Kamu pasti sakit, Nar! Ayo kedokter!" Paksa kahfa
"Ga mau ish! Udah ah,aku berangkat!" Ucap Kinara kemudian melajukan motornya meninggalkan keluarganya yang dipenuhi ke khawatiran.
"Mas, kalo nara tiba-tiba ada dirumah sakit telfon aku ya?" Ucap kinan, Fathur mengangguk kecil.
Inilah pagi seorang Kinara, sendiri membelah jalan raya dengan motor yang sudah lama tidak ia pakai. Biasanya setiap hari tiada henti selalu ada sang pacar yang menemani kemanapun,dimanapun, tapi mulai hari ini Kinara harus memulai diri tanpanya.
Setelah sampai disekolah Kinara segera menepikan motornya diparkiran kemudian berjalan malas memasuki sekolah.
"Nar!" Kinara menoleh keasal suara itu.
"Akhirnya lo beres juga hibernasi nya!" Seru Hira seraya merangkul pundak Kinara
Kinara tetap diam seraya melanjutkan langkahnya, ia benar-benar tidak bersemangat untuk sekolah hari ini. Jika bukan karena kepulangan ayahnya Kinara benar-benar malas.
"Nar! Jangan jadi pendiem gitu dong!" Ucap hira seraya menggoyangkan pundak Kinara.
Kinara tetap mengubrisnya dan masuk kedalam kelasnya dengan malas bahkan setelah masuk kelas pun ia langsung duduk dibangkunya tanpa mengerjai Titan---teman sekelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Dokter! [END]
Teen FictionSebuah perjodohan gila mengharuskan kedua insan kembali membuka hatinya setelah luka mendalam akibat asmara yang kandas ditengah jalan. Keduanya berlatar belaka yang berbeda cerewet,ceroboh dan bodoh VS cuek,telaten dan cerdas. Keduanya sama-sama be...