32- penyakit bulanan

18.8K 1.1K 4
                                    

Vote plissss❤






Pagi harinya seorang dokter muda berkutat dengan alat-alat dapur padahal dirinya sudah memakai kemeja biru tua juga celana bahan dan siap untuk berangkat menuju tempat kerjanya.

Sesekali Revan melirik kinara yang sedang tertidur pulas di sofa, gadis yang bernotabene sebagai istrinya itu sesekali mendengkur cukup keras, membuat Revan sering mengeluarkan kekehan kecil.

Setelah selesai memasak Revan melepaskan celemek yang menutupi tubuhnya kemudian membawa sepiring nasi goreng hangat ke meja ruang tamu.

Revan berjongkok dihadapan kinara kemudian menatap kinara dalam-dalam, ujung bibirnya kembali terangkat ketika melihat kinara yang sedang tenang dalam tidurnya. Revan menyentuh lembut pipi kinara kemudian sedikit menepuknya.

"Kinar, ayo bangun." Ucap revan dengan lembutnya.

"Kinar," panggil revan dengan sabarnya.

"Sayang," ucap revan dengan suara kecil, benar-benar kecil yang mungkin hanya terdengar oleh nyamuk saja.

Revan menggelengkan kepalanya seraya mengulum senyum dan kembali menepuk pipi Kinara.

"Ayo bangun bu retno sudah menunggu kamu." Kinara mengerjapkan matanya. Mendengar nama guru itu membuat Kinara bangun dari mimpi indahnya.

"Akh," kinara meringis ketika mencoba bangun dari baringnya. Kinara celingak-celinguk dengan wajah kebingungan juga rambut yang acak-acakan.

"Aku ga sekolah dulu hari ini," ucap kinara dengan suara khas bangun tidur.

Revan bangkit dari jongkoknya kemudian duduk di single sofa. "Kenapa?"

"Hari pertama dateng bulan aku memang ga pernah sekolah." Jawab kinara malas

"Alasannya?"

Kinara menghembuskan nafas panjangnya. "Aku ga bisa nahan sakit perutnya, kalo mas ga percaya tanya aja sama bu retno."

"Kali ini harus tetap sekolah." Ucap revan datar

"Enggak mau! Aku ga bisa nahan sakitnya." Ucap kinara keukeh.

"Saya pastikan tidak akan sakit lagi. Habisin sarapannya abis itu siap-siap, saya tunggu." Revan melengos begitu saja.

Kinara mendesah kecewa kemudian melirik nasi goreng yang ada dihadapannya.

"Pastikan! Pastikan! Emangnya dia dokter?!" Gerutu kinara namun seketika ia tertawa.

"Kan emang dokter," lanjutnya. Kinara mengambil nasi goreng itu kemudian melahapnya.

"Aku ga mau sekolah. Titik!" Teriak kinara membuat Revan keluar dari kamar dengan tatapan tajamnya.

"Sekolah atau saya potong uang saku kamu?" Ancam revan
"Hilih potong aja, orang aku dikasih uang sama ayah." Ucap kinara acuh

"Kamu sudah tanggung jawab saya sekarang. Keuangan kamu pun tanggung jawab saya." Tukas revan membuat kinara melotot padanya. Tapi benar apa kata revan sejak kinara menikah memang nyatanya uang jajannya sehari-hari diberikan oleh Revan.

"Kalo ada apa-apa tanggung jawab!" Ucap kinara. Kinara jadi menyesal telah memuji revan tadi malam.

"Iya."

Pada akhirnya Kinara pergi kesekolah dengan penuh keterpaksaan, setelah mobil revan berhenti di tempat biasa tanpa kata kinara keluar dari mobil Revan dan menutupnya sekencang mungkin.

Mas Dokter! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang