15- see you, ayah!

18K 1.4K 10
                                    

Menganggumi tanpa dicintai
Menganggumi berharap diketahui
Menganggumi berharap diberi balasan sehati
Namun,
Tetap akan sama. Kamu tidak pernah tau hadirnya aku, di dunia ini.

Bogor, 12 februari 2021







Kinara terus menerus menggeram kesal atas perbuatan risa beberapa puluhan menit yang lalu. Risa terbukti salah dan mendapatkan surat peringatan keras dari sekolah tapi Kinara juga tidak bisa lari dari hukuman. Ia juga mendapatkan surat peringatan juga luka disekujur wajah dan tangannya.

"Diam sebentar," ucap revan hendak mengobati tangan kinara

"Enggak mau. Ga usah diobatin sekalian." Ucap kinara dengan cemberutan kesalnya

"Ini kesalahan kamu sendiri. Belajar untuk dewasa kinara," ucap revan penuh penekanan namun masih dengan wajah datar

"Siapa lo bisa ngatur-ngatur gue hah?" Sentak kinara

Revan yang mendengar itu sontak melepaskan kapas ditangannya,menatap kinara dalam-dalam menahan kekesalan.

"Apa perlu saya umumkan satu sekolah kalo saya suami kamu?" Kinara membelalakan matanya kemudian menyodorkan tangannya.

"Cowok mulutnya ga boleh ember!"

Revan mengubrisnya kemudian kembali mengobati kinara.

"Demi laki-laki kamu menyakiti diri kamu sendiri?" Tanya revan
"Cowoknya aja brengsek! So ganteng!"

Revan menghembuskan nafas panjangnya kemudian kembali fokus mengobati Kinara.

"Obati wajah kamu." Kinara mengerutkan keningnya

"Apa tugas dokter kalo pasien suruh ngobatin sendiri?" Tanya kinara sewot

"Disini saya sebagai su--"

"Sttt! Jangan kenceng-kenceng ntar ada yang denger!" Potong kinara menyumpal mulut revan dengan tangannya.

Sebelum beberapa detik berlalu Revan sudah melepaskan tangan kinara diwajahnya.

"Cuci tangan kamu."

Setelah insiden kecil itu Kinara dimintai izin untuk pulang lebih awal,tentu izin itu karena permintaan Revan.

Dan disinilah mereka berada,disebuah tempat yang ramai oleh banyak orang. Kinara lari sekencang-kencangnya mengejar seseorang sedangkan revan jauh dibelakang mencari Kinara.

"Ayah!" Zeyo menoleh kemudian tersenyum tipis.

"Putri saya kapten," ucap zeyo pada seorang pria disebelahnya

Kinara berlari kemudian memeluk zeyo erat. Zeyo terkekeh seraya mengelus puncak kepala kinara dengan manja.

"Kangen lagi?" Tanya zeyo

Kinara melepaskan pelukannya kemudian mengerucutkan bibirnya.

"Kata ayah ke batam nya besok,kok malah sekarang sih? Ayah bohong sama nara!" Ucap kinara kesal

"Haha, ini dadakan sayang. Maaf ya. Ah ya kenalin ini co pilot ayah waktu dipontianak om jefri." Ucap zeyo mengenalkan pria disebelahnya

"Kinara om," ucap kinara bersalaman ramah dengan jefri

"Jefri, kamu bisa panggil om jef." Ucap jefri ramah

"Putri kamu cantik, Yo. Apa ga ada niatan buat jadikan dia menantu keluargaku?" Goda jefri
"Kamu gugur duluan jefri. Dia sudah menikah." Ucap zeyo setengah berbisik

Mas Dokter! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang