Vote dong, jangan pelit jempol ya setidaknya buat aku semangat buat lanjut gitu wkwk😙.
__________________💊___________________
"Bahagia? Yakin?"
Revan mengangguk. "Saya bahagia walaupun kamu sering mengabaikan saya."
Kinara mengedipkan matanya beberapa kali,rasanya masih tidak bisa dipercaya.
"Tapi aku---"
"Saya tau. Udah lanjutin dulu makannya." Ucap revan kembali melahap nasi dan lauk dipiringnya,tidak bisa dipungkiri jantungnya juga berdebar.
Kinara mengangguk kemudian mengikuti apa kata revan.
Setelah selesai makan Kinara segera memasuki kamarnya,mengubrak-abrik koper miliknya mencari sesuatu yang entah ada dimana.
"Perasaan ditaro disini deh," gumam kinara tetap mencari.
Kinara mencari dan mencari namun tetap hasilnya nihil, ia tidak menemukannya.
"Cari apa?" Tanya revan melihat koper kinara sudah terbuka.
"Emm mau cari.." kinara menghentikan ucapannya, antara malu dan ragu mengatakannya.
"Apa?"
"Buku panduan menjadi istri yang baik. Waktu itu aku dibeliin sama mamah tapi lupa naronya dimana." Ucap kinara berhasil mengatakan yang sebenarnya dengan wakti yang singkat.
Revan menarik ujung bibirnya sedikit kemudian duduk ditepian ranjang. "Besok pagi aja carinya,sekarang udah malam."
"Sekarang aja jadi besok aku udah jadi istri yang baik." Jawab kinara cepat.
"Besok ya? Saya bantu carikan." Ucap revan dengan suara lembut.
Kinara mendesah kecewa kemudian kembali merapihan kopernya dan berjalan menaiki kasur.
"Luka yang waktu itu udah sembuh?" Tanya kinara basa-basi
"Udah."Kinara mengangguk kemudian duduk dikasur. "Aku mau tanya boleh? Ya pasti boleh yakan?"
"Tanya apa?"
"Tentang kehidupan mas dokter sebelum nikah sama aku." Jawab kinara ragu
Revan mengerutkan keningnya kemudian duduk bersilang seperti kinara. Revan menatap kinara dalam-dalam.
"Apa mas dokter pernah ngelakuin hal 'itu' sama windi?" Tanya kinara yang membuat alis revan bertaut.
"Pertanyaan bodoh!" Cibir revan kemudian menyenderkan punggungnya diranjang.
"Makasih sanjungannya. Windi kecelakaan sama debay yang ada diperutnya kan? Untung aja operasinya berhasil," ucap kinara
Revan menoleh kearah Kinara dengan pandangan tak percaya. Bagaimana kinara tau hal itu?
"Dan kamu percaya saya yang melakukan itu?" Tanya revan
Kinara menyedikan bahunya acuh. "Kenapa enggak? Maksud aku, siapapun bisa ngelakuin itu yakan? Mas dokter beneran hamilin windi?"
Revan menggeleng kemudian mengambil alih tangan kinara dam bertumpu dengan tangannya. Membuat kinara menoleh terkejut.
"Saya benci mengulang masa yang telah lalu tapi satu yang harus kamu tau, anak yang dikandung windi bukan darah daging saya. Saya hanya akan meneruskan darah daging saya bersama kamu."
Kinara mengedipkan matanya beberapa kali perkataan revan memang terdengar beku dan kaku tapi arti dari ucapannya lebih mirip dengan sebuah gombalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Dokter! [END]
Teen FictionSebuah perjodohan gila mengharuskan kedua insan kembali membuka hatinya setelah luka mendalam akibat asmara yang kandas ditengah jalan. Keduanya berlatar belaka yang berbeda cerewet,ceroboh dan bodoh VS cuek,telaten dan cerdas. Keduanya sama-sama be...