29- Cemburu?

17K 1.2K 7
                                    

Vote plissss❤





Kinara duduk dibalkon,angin malam menjadi teman dalam bisunya yang sesekali menyapanya. Kinara merasa keheningan yang menyelimutinya,ia selalu merasa seperti ini setiap kali sendirian.

"Gue kesepian ya? Siapa lagi yang bakalan gue jadiin tempat curhat? Hira? Dia udah bahagia tanpa gue, sama siapa lagi yang jadi senderan gue pas nangis?" Gumam kinara seraya mengusap air mata yang keluar begitu saja.

Kinara kembali melirik benda pipih diponselnya,sama seperti keadaan pemiliknya benda itu juga hening.

Kemudian kinara melirik cincin yang melingkar dijari manisnya,cincin permata itu tampak lebih indah dan berkilat.

"Kadang gue ngerasa nyaman sama revan, tapi kadang gue juga ga mau nerima pernyataan itu." Gumam kinara kemudian menjambak rambutnya.

Kring! Drrrt!

Kinara melirik ponselnya kemudian cepat-cepat merapihkan diri.

"Oke. Huft.." setelah itu kinara menerima panggilan videocall dari kahfa

'Woi apa kabar? Kangen banget ish,'

"Baik. Kaka gimana? Kakak mah kangen jailin aku kali," ledek kinara yang sontak membuat kahfa tertawa dari sebrang sana.

'Itu juga sih sebenernya haha, ahya suami lo mana?'

"Belum pulang kerja, sibuk mungkin." Jawab kinara asal

'Konsenkuensi suami tajir. Gue mau pamit nih'

"Ada ada aja, Pamit kemana?"

'Lusa gue udah berangkat pelatihan dibandung. Dan mungkin not phone jadi gue kabarin lo,kak kinan,ayah mama biar ga khawatir'

"Aku ga bisa nelpon kakak lagi gitu?"

'Iya mungkin, karna kata ayah pelatihannya cukup ketat'

Kinara memgangguk kemudian tersenyum. "Semangat kak, aku yakin kakak pasti bisa lewatin pelatihan itu emm dan buat keluarga bangga terutama ayah. Apapun yang terjadi nanti kakak ga boleh patah semangat!"

'Siap kapten!' Ucap kahfa seraya memberikan hormat.

'Yaudah kalo gitu gue pamit ya. Salimin buat suami lo yang baku itu haha!'

Setelah itu panggilan berakhir. Kinara menghembuskan nafas panjang kemudian berjalan memasuki kamar dan menutup balkon.

"Telpon mas dokter apa jangan ya?" Tanya kinara pada dirinya sendiri.

Kinara melirik jam dinding yang menggantung kemudian memilih untuk tidur, ia yakin revan akan datang sebentar lagi.

💊

Pagi harinya kinara memutuskan untuk datang kerumah sakit sebelum pergi kesekolah karena tadi malam revan tidak pulang.

Kinara menyusuri lorong demi lorong yang teramat sepi,kakinya memasuki sebuah ruangan yang sudah tidak asing lagi dengannya.

"Mas, dokter!" Panggil kinara ketika melihat ruangan itu kosong. Kinara keluar dari ruangan itu, jika revan tidak ada diruangannya lalu dimana?

Dengan pakaian batik sekolah juga kresek yang ia bawa ditangannya kinara kembali melangkahkan kakinya mencari seseorang yang bisa ia tanyai keberadaan revan.

Mas Dokter! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang