33- Kebocoran

16K 1.1K 10
                                    

20 vote plissss❤






"Zid! Zidan!" Panggil hira terus menerus namun digubris oleh sang pemilik nama. Zidan terus berjalan cepat entah menuju kemana sedangkan Hira menyusulnya dari belakang.

"Zidan berenti dulu!" Teriak hira namun hasilnya tetap nihil. Zidan tidak berhenti dari langkahnya.

Orang-orang dikoridor melihat aneh kearah hira yang terus-terusan teriak seperti orang gila.

"Zidan gue mau ngomong soal kinara!" Zidan menghentikan langkahnya, kesempatan berharga itu langsung sigap Hira terima. Hira berlari kearah zidan dengan nafas terengah-engah.

"Gue ga punya waktu banyak." Ketus zidan

Hira menatap zidan kemudian melirik sesuatu ditangan zidan. "I-itu buat nara?"

Zidan mengangguk. "Mau ngomong apaan?"

"Tolong sampein maaf gue ke nara," cicit hira tak melepas pandangannya pada lelaki cool didepannya ini.

"Kenapa ga lo sendiri yang bilang?" Tanya zidan dengan wajah datarnya
"Gue ga bisa zid."

"Kenapa?"

"Permasalahan gue--"

"Kalo terus-terusan lo perang dingin kayak gini masalahnya ga akan pernah selesai!" Ucap zidan kemudian melengos pergi dari hadapan hira.

Sikap dingin dari zidan membuat sisi lain dari Hira memberontak kesal dan penuh amarah. Hira menatap punggung tegap itu semakin menjauh hingga hilang dipersimpangan koridor.

"Cuman gara-gara nara, dia bentak gue?"

Zidan memasuki langkahnya menuju kelas, sedikit berlari agar lebih cepat menuju kursi kinara.

"Lama banget sih lo! Nara marah-marah mulu nih," kesal titan kemudian mengambil alih kantung plastik ditangan zidan kemudian menyerahkannya pada kinara.

"Taro diperut lo," titah Titan. Tanpa kata kinara mengambil kresek yang berisi air hangat dan menaruhnya diperut.

"Berarti bener ye, nara mending ga usah sekolah kalo lagi come moon." Celetuk dito

"Kenapa?" Tanya zidan

"Bikin repot satu sekolah!" Ucap titan dan dito bersamaan.

"Haha sefrekuensi lo sama gue! Seotak!" Tawa dito menggelegar seisi kelas.

"Gue juga ga mau sekolah kali, lo pikir gue mau sekolah kalo hari pertama? Ga mau!" Murka kinara membuat dito menghentikan tawanya.

"Tuhkan kayak nenek lampir, tackuttt!" Ucap dito kemudian berlari kemejanya.

"Heh enak aja nenek lampir! Lo tuh iblis lampir seenaknya bilang gue nenek lampir!" Teriak kinara membuat seisi kelas merinding.

"Udah nara, masih sakit banget apa gimana?" Tanya zidan penuh perhatian.

Kinara menatap zidan dan titan secara bergantian dengan tajam kemudian membawa tas sekolahnya dan melangkahkan kaki keluar kelas tanpa beban sedikitpun.

"Eh nara!" Teriak titan

"Nar! No drop!"

"Bocor-bocor-bocor!"

Teriakkan seisi kelas digubris oleh kinara. Gadis yang kini sedang menjadi macan dadakan itu terus melangkahkan kakinya menahan sakit menuju ruang guru, bagaimana pun caranya hari ini kinara harus libur!

"Kinara!" Teriak zidan dari kejauhan.

"Bodo amat gue mau pulang!" Ucap kinara dengan rengekan.

Bruk!

Mas Dokter! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang