Bel berbunyi begitu nyaring namun membahagiakan tiada tara,seluruh murid segera membereskan benda-benda yang ada dimeja dan memasukannya kedalam tas dengan seru bahagia.
Tapi kecualikan semua itu dari Kinara, gadis itu justru merasa benar-benar malas untuk pulang kerumahnya ditambah dengan pesan singkat yang dikirimkan oleh Kinan membuatnya bertambah tak semangat.
"Ayo balik, bego!" Ucap hira membuyarkan lamunan Kinara
Kinara menoleh dengan wajah memelas kearah Hira, "Lo ga mau angkat gue jadi babu? Buat sehari aja,"
"Enggak. Babu kayak lo yang ada malah nyusahin." Jawab hira cepat
Kinara berdecak kemudian memasukan beberapa buku kedalam tasnya, "Gue ga mau pulang, Ra. Gue ga mau ditinggal berduaan sama om om!"
Hira mengerutkan keningnya sesaat setelah Kinara berkata om om dengan berbisik.
"Dia kan sttt---"
"Berisik bego!" Pekik kinara dengan kedua tangan menyumpal bibir hira.
"Makanya kalo ngegosip ajak-ajak!" Ucap titan seraya berjalan keluar kelas
"Berdosa punya gosip ga bagi-bagi!" Timpal zidan menyusul kepergian titan."Ye anying kalo kalian tau bakalan kejang-kejang tujuh kijang!" Teriak kinara
"Mmmph!" Ucap hira tak jelas tapi kinara mengerti itu. Ia segera melepaskan tangannya.
"Uhuk! Gila tangan lo bau lap basah!" Ucap hira
"Masa sih?" Kinara membawa tangannya kehidung kemudian menciumnya dalam-dalam.
"Lumayan,"
"Apanya lumayan?"
"Baunya," ucap kinara
"Jorok lo bukannya cuci tangan ish," ucap hira seraya mengelap wajahnya menggunakan tissue
"Tahun terakhir gue cuci lap uks, ra. Kenangan." Ucap kinara kembali mencium aroma tangannya.
"Nyesel banget dari smp gue jadi temen lo, nar. Sifat lo udah ga bisa dimaklumin lagi, udah kayak.."
Ting!
To : Kakinan*
'Cepetan y k mall nya, g usah manja2an dlu.'Kinara menghembuskan nafas kasarnya kemudian melangkah meninggalkan Hira yang sedang bergerutu sedari tadi.
"..Woi gue lagi pidato ini!"
Kinara melambaikan tangannya diudara hingga hilang dibalik pintu. Membuat hira berdecak kesal.
Kakinya pergi menjauhi gedung tinggi milik sekolah, menyusuri jalanan yang cukup panas disiang hari ini.
"Kenapa nunggu diluar?" Tanya kinara pada revan yang tengah berdiri dengan santainya disamping mobil.
Revan mengubris ucapan kinara, ia memilih untuk melangkah masuk kedalam mobil.
"Dasar pedofil," dengus kinara kemudian menyusul masuk.
"Suruh ke mall dulu sama kak kinan," ucap kinara
Revan kembali mengubrisnya. Ia memakai seatbelt kemudian menancap gas membelah jalan raya.
"Ac nya nyalain ya? Panas banget cuaca hari ini, gila! Udah kayak liat mantan sama pacar barunya." Cerocos kinara seraya menyalakan ac.
Revan tetap terdiam dan fokus menyetir mobil. Mengubris segala ocehan yang dilontarkan oleh Kinara selama perjalanan. Dan hal itu tentu saja membuat Kinara memberikan sumpah serapah dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Dokter! [END]
Teen FictionSebuah perjodohan gila mengharuskan kedua insan kembali membuka hatinya setelah luka mendalam akibat asmara yang kandas ditengah jalan. Keduanya berlatar belaka yang berbeda cerewet,ceroboh dan bodoh VS cuek,telaten dan cerdas. Keduanya sama-sama be...