"Saya terima nikah dan kawinnya Kinara Tanazeelya binti Zeyo Zarardi dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!" Ucap Revan dengan satu tarikan nafas.
"Bagaimana?" Penghulu itu melihat kebeberapa saksi.
"SAH!" Ucap para saksi serentak.
"Alhamdullilah," ucap penghulu kemudian membaca doa (gatau apaan ya,author belum pernah soalnya).
"Ayo tuker cincinnya,abis itu si A'a cium kening si enengnya." Ucap pak penghulu itu.
Revan mengangguk kemudian memasangkan cincin emas putih dijari manis Kinara. Setelah itu Kinara juga memasangkannya dijari manis Revan.
Jika saja Kinara sadar pada sorot mata Revan yang memancarkan rasa ragu dan penuh ke khawatiran yang sekuat mungkin Revan hilangkan.
Kinara tersenyum manis ketika benda kenyal menyentuh keningnya,rasa mendebarkan dan tidak percaya memenuhi pikirannya. Hari ini ia resmi menjadi seorang istri.
Revan menghembuskan nafasnya dengan lega kemudian bersalaman pada orang tuanya juga orang tua Kinara,begitupun sebaliknya.
"Jaga kinara baik-baik ya, Nak. Ayah percayakan kinara sama kamu," ucap Zeyo dengan deraian air mata
Revan mengangguk kemudian kembali mencium punggung tangan Zeyo. "Pasti yah!"
Acara itu berlanjut sampai keacara resepsi kecil-kecilan yang hanya dihadiri oleh para kerabat terdekat juga keluarga saja. Sudah hampir setengah jam Kinara dan Revan berdiri untuk bersalaman bersama tamu tanpa jera.
"Selamat ya," ucap tamu yang bersalaman pada Revan kemudian Kinara. Kinara menghembuskan nafasnya kemudian duduk sebentar sebelum akhirnya segerombolan orang-orang mulai kembali berdatangan.
"Misi-misi," ucap seorang gadis berseragam SMA yang berusaha menikung antrian tamu
"Sabar sebentar dek," ucap tamu lainHira,satu dari sekian banyaknya teman Kinara yang mengetahui adanya acara ini,Hira rela meninggalkan sekolah juga kelas demi mendatangi pernikahan sang sahabat.
"Ra," kinara menoleh pada asal suara itu. Kemudian melangkahkan kakinya mendekati Kahfa.
"Lo bolos?" Tanya kahfa yang hanya mendapat anggukan lemas dari Hira.
"Makan dulu sana," titah kahfa"Boleh minta tolong?" Tanya hira dengan suara lemas
"Apaan?"
"Ambilin minum,gue cape banget abis bolos dari sekolah kagak pake motor. Maap hehe," ucap hiraKahfa mengangguk kemudian berjalan mengambil air untuk Hira. Tak selang berapa lama Kahfa kembali.
"Nih,lagian ya lo ada-ada aja berangkat kondangan pake baju sma. Padahal barengan sama yang lain aja," ucap kahfa
Hira mengambil sodoran air itu kemudian meneguknya. "Yang lain siapa?"
"Temen sekolah kinara."
"Elah yang tau ini gue doang kali,yang lain taunya Kinara baru putus sama si leon." Sarkas hira
"Lah? Waktu buat undangan udah dipisahin loh buat temen-temen lo sama buat leon juga,katanya buat manas-manasin leon." Ucap kahfa
Hira mengubrisnya kemudian berjalan mendekati kedua mempelai. "Gue duluan mumpung sepi!"
"Kinaraaa!" Teriak hira yang sontak membuat para tamu menatapnya
Kinara yang hendak membalas teriakan Hira seketika langsung menutup bibirnya dan menyapanya lewan tangan saja. Sorot mata dari Kinan benar-benar menampakan kematian.
"Tante,om maaf telat ya hehe," ucap hira yang bersalaman pada kedua orang tua Kinara
"Iya sayang ga papa," ucap fitri
"Makasih sudah datang." Timpal zeyo
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Dokter! [END]
Teen FictionSebuah perjodohan gila mengharuskan kedua insan kembali membuka hatinya setelah luka mendalam akibat asmara yang kandas ditengah jalan. Keduanya berlatar belaka yang berbeda cerewet,ceroboh dan bodoh VS cuek,telaten dan cerdas. Keduanya sama-sama be...