"Baru tinggal disini ya mbak? Sampe ga tau aturan gitu!" Sentak seorang wanita paruh baya dengan tangan dikedua pinggangnya. Beberapa orang disana hanya jadi penonton dalam bisu.
"Loh ibu kok ngegas, cuman pipis doang emangnya ngaruh ya?" Balas kinara.
"Mbak baca aturannya! Jangan seenaknya kayak gini dong. Dikira sopan apa ya?" Ucap wanita itu tambah sewot.
"Bu, saya aja ga tau kalo bakalan gitu, ibu kok malah ngegas kesaya?" Balas kinara kesal
"Karna mbak ga tau aturan!" Bentak wanita itu. Kinara hendak kembali membalasnya sebelum akhirnya pihak keamanan datang.
"Selesaikan secara kekeluargaan ya bu,kak." Ucap pihak keamanan itu bernama warto.
"Saya udah minta maaf pak, ibunya emang ngeyel!" Ucap kinara mengadu
"Kebiasaan pak! Ga tau aturan!" Teriak ibu itu memicu keributan."Iya iya, mohon diselesaikan secara baik-baik." Ucap pak warto
"Cuman masalah kucing pipis doang kok pak, emang lebay aja ibunya!" Ucap kinara dengan amarah mengebu.
"Mbak belum baca aturannya ya?" Tanya pak warto dengan sopan.
"Aturan?" Beo kinara
Pak warto memberikan selembar kertas pada kinara. Kinara mulai membaca kertas itu sampai akhirnya kinara merasa menyesal karena tidak membaca kertas yang sempat diberikan oleh Revan waktu itu.
"Drama apa sekarang hah?" Tanya wanita itu dengan tatapan tajamnya
"Saya baru tau pak," cicit kinara pada pak warto"Tinggal dilantai sih kamu hah? Atau jangan-jangan kamu disini hanya satu malam sebagai wanita penghibur," ucap wanita itu
Kinara mengerutkan keningnya dengan nafas yang memburu. "Bu, sepertinya disini yang tidak punya aturan itu ibu deh,ngomong kayak gitu sama orang emangnya sopan ya?"
"Kamu kecil-kecil sok nasehatin saya?! Gini nih anak yang ga pernah diajarin tatakrama sama orang tuanya?!" Bentak wanita itu.
Kinara membelakkan matanya hendak kembali membalas namuan pak warto terlebih dahulu menghentikan.
Sampai akhirnya dewa penyelamat datang,kinara segera ditarik oleh revan agar diam disebelahnya.
"Maaf ada apa ini ya?" Tanya revan
"Dokter revan,cewek ini siapa ya? Ga tau aturan dan tatakrama!" Ucap wanita itu dengan wajah sinisnya
"Bu kal--"
"Kinar," bisik revan seketika membuat kinara terdiam.
"Ini istri saya bu," jawab revan yang seketika membuat semua orang disana terkejut.
"Jadi gini dok, kakak ini melanggar aturan kami yaitu memelihara kucing dan ditambah lagi pengaduan bu darmi kucingnya itu buang air kecil ditamanannya." Ucap pak warto
Revan melirik kinara yang tengah menatapnya menuntut pembelaan kemudian revan kembali menatap bu darmi.
"Maaf ya bu karna sudah merusak tanaman ibu,saya akan ganti dan soal pelanggaran hukuman saya juga akan bayar dendanya. Sekali lagi maaf." Ucap revan tak mau ambil pusing.
"Mas, kok kam--"
Revan menggenggam tangan kinara dan lagi-lagi hal itu membuat kinara menutup mulutnya.
"Baik kalo gitu dok, bagaimana masalahnya selesai bukan?" Tanya pak warto meminta musyawarah.
Semua mengangguk dan mulai pergi.
"Saya juga minta maaf dokter, dan tolong ajari istri dokter ini tatakrama." Ucap bu darmi dengan suara sok manisnya.
"Ibu kok ga mau minta maaf sama saya? Ibu udah nendang kucing saya loh ditambah lagi ibu bilang saya wanita penghibur plus ibu hina keluarga saya. Ibu yakin ga mau minta maaf?" Revan menyenggol lengan kinara namun kinara tetap mengubrisnya bahkan kinara juga melepaskan genggaman revan ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Dokter! [END]
Teen FictionSebuah perjodohan gila mengharuskan kedua insan kembali membuka hatinya setelah luka mendalam akibat asmara yang kandas ditengah jalan. Keduanya berlatar belaka yang berbeda cerewet,ceroboh dan bodoh VS cuek,telaten dan cerdas. Keduanya sama-sama be...