28- Bersama masa lalu

14.4K 1.1K 4
                                    

Anta ma'a man ahbabta🌷
'Engkau akan bersama dengan orang
yang engkau cintai'
(H.R. Al-Bukhari dan Muslim)

______________________________
_______________
______________________________

"Iya. Pasti. Semua orang juga tau itu kali!"

"Kenapa lo baru bilang sekarang setelah gue kasih kepercayaan sama lo?!" Teriak kinara dengan cairan bening yang menumpuk dimatanya.

"Kepercayaan lo bilang? Gue ga peduli semua itu." Ucap hira acuh

"Apa salah gue, ra?" Lirih kinara. Kinara tidak pernah menyembunyikan apapun dari Hira selama bertahun-tahun,semuanya selalu diceritakan oleh kinara bahkan tidak ada yang ditutupi sama sekali.

"Lo kegatelan,lo perusak,gue benci sama lo." Ucap hira penuh penekanan.

Titan menghampiri hira kemudian merangkulnya. "Lo ga boleh ngomong gitu, Ra. Kinara itu sahabat lo."

"Kalian boleh berantem tapi enggak kayak gini!" Timpal dito

Hira menepis rangkulan titan dibahunya kemudian menatapnya secara bergantian pada dito.

"Kalian bisa bilang gitu karna kalian ga tau posisi gue. Kalo kalian ngerasain posisi yang sama, gue yakin kalian juga akan benci sama cewek ini!" Ucap hira dengan tajamnya

"Gue udah kasih kepercayaan sama lo, ra. Semuanya gue kasih,gue terbuka sesuai apa mau lo dulu! Kenapa lo malah gini?! Hianati gue seolah-olah gu--"

"Seolah-olah apa? Lo ga salah? Setiap orang pasti ngerasa jadi korban diceritanya sendiri. Lo yang hiantin gue, nar!"

Cairan bening lolos dari mata kinara. Membuat beberapa teman kelasan berbisik dari kejadian itu.

"Nar lo kenapa nangis? Ini ada apaan sih?" Zidan penuh tanya ketika memasuki kelas yang tegang.

Zidan melirik hira dan kinara bergantian. Mengerutkan kening kearah dito meminta penjelasan namun hasilnya nihil.

"Ada apaan ini? Jelasin sama gue kenapa kalian kayak gini? Gue ga pernah loh liat kalian berantem," ucap zidan

Tanpa mengatakan apapun hira melengos pergi meninggalkan kelas tanpa pencegahan.

"Nar ada apaan?" Tanya zidan seraya memegang bahu kinara

Kinara menggeleng kecil. "Gue ga tau apa yang hira omongin,seolah-olah gue punya kesalahan besar sama dia, gue--"

Zidan menarik hira kedalam pelukannya,membiarkannya menangis di dada bidangnya.

"Biarin dia nangis dulu," kata titan dengan gerakan bibirnya tanpa suara. Zidan mengangguk seraya mengelus rambut kinara agar lebih tenang.

Seseorang dibalik tembok berusaha menahan sakit,semua orang tidak pernah ada yang mengerti posisi hatinya. Keadaan mengubah cinta menjadi kebencian.

Orang itu menarik benda pipih disakunya,mengambil beberapa gambar dari kejadian didalam kelas kemudian mengirimnya pada seseorang.

'Apa yang mau dipertahanin lagi?'

💊

Sore ini, Sebuah kecelakaan beruntun mengharuskan Rumah Sakit Cipa kembali dikerahkan,beberapa perawat sudah diterbangkan menuju lokasi untuk mengidentifikasi korban sedangkan beberapa dokter besar tetap harus berada dirumah sakit.

"Faid tolong bantu pasien di ugd!" Ucap revan dengan kesibukannya

Faid mengangguk kemudian melangkahkan kakinya menuju ruangan apa kata revan.

Mas Dokter! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang