"Dek," panggil kinan
"Kenapa kak?" Tanya kinara
"Kamu ambil barang-barang kamu dirumah ya,"
"HAH?!"
"Iya, kan kakak besok udah tinggal dirumah lagi. Ntar sore juga kahfa udah berangkat." Ucap kinan
"Aku tinggal dimana?" Pekik kinara.
"Diapart saya." Jawab revan
"Apart? Kenapa kita enggak tinggal sama-sama aja dirumah?" Tanya kinara merasa keheranan.
"Nara, mas fathur udah ga tugas dirumah sakit cipa nya jadi gue balik lagi kedaerah asal gue. Kahfa juga mulai pelatihan besok jadi ntar sore berangkatnya. Lo yakin mau diem dirumah yang ngegamblang itu?" Ucap kinan mencoba memberi pengertian pada kinara.
Kinara menghambuskan nafas panjangnya,hendak kembali protes namun tatapan memelas dari kinan sudah mengartikan bahwa ia tetap harus tutup mulut.
"Apart nya mas dokter dimana?" Tanya kinara pada revan yang sedikit jauh darinya
"Dekat rumah sakit.""Lumayan jauh dari sekolahku dong,"
"Elah dek, lo kan diantar jemput sama laki lo begimane sih?" Ucap kahfa namun tetap membuat bibir kinara mengerecut tak suka.
"Tega banget ninggalin adiknya sendiri sama orang lain,ditempat baru lagi." Gerutu kinara
"SUAMI LO!"
💊
Kinara berjalan tergopoh-gopoh sambil membawa tas besar yang ada ditangannya. Menaiki anak tangga yang entah ada berapa banyak dikarenakan lift yang masih rusak.
Setelah revan membuka pintu kamarnya aroma soft dan mint miliknya masuk keindra penciuman kinara. Kamar ini teramat rapih dan tertata sesuai tempatnya.
"Disini kamarnya," ucap revan menuntun kinara memasuki sebuah ruangan.
Apartemen ini menjadi tempat tinggal revan selama menjadi dokter, dulunya tempat ini luas dengan sedikit barang yang dimiliki oleh Revan namun sepertinya sekarang tempat tinggalnya ini akan sedikit lebih kecil oleh barang-barang kinara.
"Ini tempat tidur aku?" Tanya kinara seraya duduk ditepian ranjang
"Ya." Kinara mengangguk kemudian membaringkan dirinya dikasur. Ia lelah seharian ini,begitu banyak kejadian tidak terduga.
"Apart ini punya aturan," ucap revan seraya mengulurkan selembar kertas pada kinara. Tapi kinara mengubrisnya,masih dengan berpakaian seragam kinara memilih untuk memejamkan matanya.
Revan menghembuskan nafas gusar kemudian mendorong kedua koper kinara kesebelah lemari,biarkan saja kinara yang merapikannya. Dan revan memilih untuk kembali keluar kamar,mengurus sesuatu yang lebih penting dibandingkan Kinara.
Pukul 11 malam revan masih berkutat dengan laptop dipangkuannya,matanya yang terbalut kaca mata masih menyala dengan kekuatan tinggi,jari-jarinya menari dengan lihai diatas keyboard. Saking fokusnya revan pada kegiataannya membuat ia tidak sadar seseorang sedang memperhatikannya dari dapur.
"Gue pernah liat orang pake kaca mata gitu culunnya minta ampun, tapi kok dia enggak ya? Pake jurus apaan ya kira-kira," gumam kinara namun sedetik kemudian kinara menggeleng kuat,ia mengingat sesuatu dikejadian tadi siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Dokter! [END]
Teen FictionSebuah perjodohan gila mengharuskan kedua insan kembali membuka hatinya setelah luka mendalam akibat asmara yang kandas ditengah jalan. Keduanya berlatar belaka yang berbeda cerewet,ceroboh dan bodoh VS cuek,telaten dan cerdas. Keduanya sama-sama be...