Sudah hampir 30 menit kinara menatap dirinya didepan cermin villa. Ia ingin pulang dan merebahkan diri dikasurnya bukan divilla seperti ini.
Revan keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil. Revan melirik kinara yang tidak bergerak sama sekali dihadapan cermin.
Revan melangkahkan kakinya mendekati kinara,menyentuh bahu gadis itu dengan lembut.
"Kamu baik-baik aja?" Tanya revan
Kinara tidak menjawabnya. Tetap diam tanpa berpaling kearah revan.
Revan mengerutkan keningnya,ia segera memutar kursi agar menghadap kearahnya kemudian ia jongkok dihadapan kinara.
"Ada apa?" Tanya revan dengan suara lembutnya.
"Aku mau pulang," lirih kinara
Revan menghela nafas panjangnya. Kemudian bangkit dari duduknya.
"Untuk malam ini aja biasakan diri kamu disini." Ucap revan
Kinara bangkit dari duduknya. "Mas aku ga betah disini dingin banget,ngebosenin banget udah gitu disini banyak nyamuk!"
"Nyamankan diri kamu semalem aja disini." Tukas revan kemudian menggantungkan handuknya.
"Jalan-jalan yu? Gabut banget disini sumpah dah," ucap kinara dengan rengekan manjanya
"Kemana?""Kemana aja, aku pengen jagung bakar kayaknya enak!" Seru kinara, membayangkannya saja sudah membuatnya ngiler.
Revan dan kinara akhirnya memutuskan untuk pergi dari villa,sedikit berjalan-jalan sekitaran villa.
"Ternyata puncak sedingin ini ya," ucap kinara seraya memeluk dirinya sendiri. Kinara lupa kapan terakhir kali dirinya kepuncak yang jelas sudah lama sekali.
Revan melirik kinara kemudian merangkulnya dengan penuh kelembutan.
"Kenapa?" Tanya revan ketika kinara menghentikan langkah kakinya.
"Kenapa ngerangkul?" Kinara bertanya balik
"Katanya dingin, ini saya hangatkan." Tukas revan kemudian kembali melangkahkan kakinya bersama kinara.
"Mas dokter aku nanya tapi harus mas dokter jawab dengan jujur dan efesien," ucap kinara
"Apa?"
"Mas dokter masih punya perasaan sama windi?" Tanya kinara
Revan menoleh kearahnya menatapnya dengan tatapan sulit diartikan.
"Mas dokter jangan aneh-aneh aku cuman penasaran aja! Lagipula lingkar kisah cinta kita yang dulu kan sama. Kita sama-sama belum move on dari masa lalu tapi dipaksa dijodohin, semua orang nanya kalo rumah tangga kita emang ga ada unsur cintanya sama sekali." Ucap kinara menjelaskan
"Saya pernah bilang pernikahan yang saya jalani adalah kesungguhan walaupun itu sebuah perjodohan. Soal cinta saya akan belajar mencintai kamu." Jawab revan tanpa melirik kinara sedikitpun.
Revan mewanti-wanti agar kinara tidak mendengar degup jantungnya yang berdebar kencang.
"Jangan cinta sama aku mas dokter, ntar mas banyak sakitnya." Lirih kinara. Semua orang berkata bahwa hatinya sekeras batu dalam hal mencinta.
"Saya ga masalah, konsenkuensi mencinta memang terluka." Jawab revan
"Aku yakin sih, mas dokter bakalan tarik kata-kata itu setelah tau semua sikap dan kebiasaan aku." Ucap kinara
"Apa kurang setelah pernikahan saya melihat sikap dan kebiasaan buruk kamu? Sudah, itu tukang jagungnya." Revan dan kinara menghentikan langkahnya didepan sebuah warung kecil pinggir jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Dokter! [END]
Teen FictionSebuah perjodohan gila mengharuskan kedua insan kembali membuka hatinya setelah luka mendalam akibat asmara yang kandas ditengah jalan. Keduanya berlatar belaka yang berbeda cerewet,ceroboh dan bodoh VS cuek,telaten dan cerdas. Keduanya sama-sama be...