35- Masih sayang

14.9K 991 16
                                    

Vote plissss❤
Cukup ingetin solat doi aja vote jangan di ingetin dong wkwk





Ruangan bernuansa klasik dengan ciri khas berwarna coklat benar-benar cocok untuk merajuk kisah asmara. Itu dulu tempat favorit kinara berpacaran dan setelah beberapa bulan tidak kesini akhirnya kinara kembali lagi ketempat ini.

Disabtu pagi yang indah, disabtu pagi yang penuh dengan hal mengingatkan masa lalu.

"Mana sih katanya disini?!" Gerutu kinara kesal. Dengan cardigan rajut maroon dan celana levis putih membuat penampilan Kinara terlihat lebih casual juga lebih dikenali.

"Nar!" Kinara menoleh keasal suara itu kemudian menghentakan kakinya kesana.

"Lo lama nunggunya?" Tanya kinara

Hira menggeleng. "Baru aja kok, sini duduk."

Kinara tersenyum kemudian duduk dihadapan Hira. Setelah permusuhan hampir satu pekan akhirnya kinara bisa kembali duduk bersama hira.

"Gue udah yakin banget kalo kita ga akan musuhan lama-lama!" Seru kinara senang.

Hira terkekeh. "Maafin gue ya? Gue egois banget sampe musuhin lo segala, padahal gue ga sanggup."

"Iya santuy aja, lagian gue rasa itu cobaan dalam persahabatan yakan?"

Hira mengangguk. "Minum dulu lo pasti cape,"

Kinara melirik secangir ice coffie dihadapannya kemudian menyeruputnya sedikit.

"Kenapa harus disini sih ra?" Tanya kinara. Melihat tempatnya membuat memori tentang leon kembali berputar dikepala.

"Sori, gue suka menu makanannya. Lagipula lo belum move on dari leon?"

Kinara menggeleng kecil. "Gue rasa belum, selalu ada leon dipikiran gue, bahkan ruang hatinya juga masih utuh!"

"Iya emang susah pasti."

"Ohya ra, gue mau nanya. Apa alesan lo musuhin gue kemaren? Lo juga bilang gue centil tau!" Ucap kinara meminta klarifikasi

"Maaf, gue tuh kebawa emosi! Lo tau windi? Dia sepupu gue, gue tau semua tentang suami lo dari windi dan lo tau? Windi hamil setelah ketemu sama suami lo jadi gue marah saat itu juga!" Ucap hira menjelaskan

"Setelah ketemu? Maksudnya?" Tanya kinara heran

"Jadi gini gue sama windi sempet ketemu sama revan disalah satu cafe, tapi mereka nyuruh gue pulang duluan dan gue ga tau mereka kemana setelah itu. Dan beberapa hari kemudian windi ngasih gue tes pack dan it--"

"Itu sebabnya lo marah sama gue? Tapi kenapa lo bilang gue kecentilan? Kenapa juga lo ngejauhin gue?" Potong kinara dengan pertanyaan mautnya.

"Lo tau rista kan? Gue gabung sama dia, dan dia iri sama lo dia ga suka liat lo deket sama dito. Gue ngikut aja," ucap hira yang seketika membuat kinara menepuk pundaknya dengan kencang hingga orang-orang disekitarnya menoleh terkejut.

"Anjay lo! Gampang banget dihasutnya!" Ucap kinara kemudian terkekeh.

"Tapi sumpah sih, gue merana banget dimusuhin sama lo!" Lanjut kinara kemudian kembali menyeruput ice coffie nya

"Gue juga, tapi lo tau ga? Gue ngerasa kayak iblis banget kemaren," ucap hira
"Santai aja gue udah maafin kok, mungkin emang gue nya aja yang kecentilan hehe,"

Hira mengerucutkan bibirnya, "Enggak ih!"

Kinara tertawa.

"Tapi lo harus hati-hati juga, Nar. Rista orangnya nekat dia sempet nyuruh gue buat macem-macem sama lo." Ucap hira memberitahu

Mas Dokter! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang