Selamat membacaaaa❣
Jadi gini ya aku mau cerita, aku tuh pengen ada uwunya tapi ga mau 18+ gaisss jadi semoga ke uwuan yang sederhana ini tidak membuat pikiran kalian meliar ya☺❤
Jangan lupa vote dan komen biar aku tambah semangat buat up. Makaciwwww❣
●
●
●Malam hari menyambut mereka dengan cuaca yang tidak bersahabat, hujan turun membasahi kota membuat orang-orang sedikit terlarut dalam genangannya.
Diruang tengah yang cukup luas ini mereka berkumpul, duduk dilantai membicarakan beberapa hal santai.
"Kahfa ga bisa dihubungi sampe sekarang mah?" Tanya kinan
Fitri mengangguk kecil.
"Biasanya kalo lagi pelatihan memang seketat itu mah," tambah fathur
"Iya mamah tau, tapi mamah udah minta sama kahfa kalo dia selesai, dia harus kesini tengokin makam ayah." Ucap fitri yang seketika mendapat pelukan dari kedua putrinya.
"Tapi mamah ikut kita kebogor kan?" Tanya kinara
"Iya, tapi mamah mau tinggal dulu sama kinan,sebentar lagi kan dia lahiran ntar kalo kamu lahiran juga mamah nginep dikamu." Ucap fitri yang seketika membuat kinara mengerucutkan bibirnya.
"Kok gitu?"
"Yaiya sayang, kamu nanti pasti kasih mamah cucu kan? Ya nak revan," ucap fitri seraya melirik revan yang ada dihadapannya.
Revan mengangguk.
"Gue aja langsung dua, masa lo enggak? Lo dua juga biar ntar mamah langsung punya cucu empat," ucap kinan yang seketika membuat semuanya tertawa
"Tapi nara masih pengantin baru kan? Masih anget-angetnya bulan madu, masih dimabuk asmara," sahut tiya seraya menepuk pelan bahu kinara
"Iya masih bucin-bucinnya," timpal kinan
"Tapi biasanya yang bucin itu cepet loh, yakan mah?" Tanya fathur"Iya, harusnya sih udah ya," ucap fitri
"Ihhh kok delapan belas plus sih, nara kan masih kecil ga paham!" Ucap kinara sambil berusaha menutupi pipinya yang memanas
"Bocil!" Gumam kinan seraya mengacak rambut kinara.
Mereka kembali tertawa dengan pembicaraan itu sedangkan pihak yang menjadi bahan pembicaraan hanya saling melemparkan senyuman yang sulit diartikan.
Setelah kumpul santai itu satu persatu mulai kembali ke kamarnya masing-masing begitupun revan dan kinara yang masih berada dikecanggungan.
Saking canggungnya ketika masuk kedalam kamarpun mereka saling bertubrukan kemudian tertawa bersamaan.
"Kamu duluan," ucap revan.
Kinara terkekeh kemudian masuk kedalam kamarnya ini selama dibatam.
"Mas dokter," panggil kinara
Revan bergumam menjawabnya karena sedang menutup pintu.
"Aku mau nanya boleh ga?"
"Kalo saya bilang enggak kamu bakalan tetap bertanya kan?""Iya juga sih, tapi ini pertanyaan serius!" Ucap kinara
Revan berjalan mendekati kinara yang sedang duduk bersandar diranjang.
"Soal apa?" Tanya revan seraya duduk ditepian ranjang.
"Apa yang diharapkan lelaki setelah menikah?" Pertanyaan kinara sukses membuat revan menautkan alisnya dengan mata melebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Dokter! [END]
Teen FictionSebuah perjodohan gila mengharuskan kedua insan kembali membuka hatinya setelah luka mendalam akibat asmara yang kandas ditengah jalan. Keduanya berlatar belaka yang berbeda cerewet,ceroboh dan bodoh VS cuek,telaten dan cerdas. Keduanya sama-sama be...