Sejak perdebatan Virzu dengan Alea beberapa hari yang Lalu, Alea berubah menjadi lebih pendiam. Bahkan kemarin, Alea tidak datang ke rumah sakit.
Karena hari ini Rahma tidak bisa menemani Virzu, Alea diminta menemaninya. Seperti biasa, saat ini hanya mereka berdua yang berada di ruang rawat inap Virzu. Virzu terus menatap Alea yang saat ini sedang membaca novelnya. Dia tidak lagi ceria seperti biasanya.
"Al." Panggil Virzu.
Mendengar namanya di panggil, Alea menutup novel yang dibacanya dan menghampiri Virzu.
"Hmm." Gumam Alea tanpa menatap Virzu.
"Kemarin kenapa gak datang?" Tanya Virzu.
"Ada urusan." Jawab Alea singkat.
"Urusan apa?"
"Gak perlu tau."
"Al-"
"Hmm.", Potong Alea kesal.
"Gue mau buah." Ucap Virzu.
Sejujurnya Virzu bingung bagaimana mengembalikan Alea yang ceria dan banyak bicara seperti biasa.
Virzu merasa bersalah dengan ucapannya, menurutnya ia terlalu kasar. Tapi saat mendengar Alea bersama pria lain, hatinya panas dan tidak Terima.
Tanpa banyak kata, Alea mengambil buah di nakas dan pilihannya tertuju pada Apel. Dia mengambil pisau untuk mengupasnya.
"Gue mau jeruk." Ucap Virzu memecah keheningan.
"Biar tangan Lo gak kena pisau lagi.," Tambah Virzu
Lagi-lagi Alea tanpa bicara langsung meletakkan Apel dan pisaunya lalu menggantinya dengan jeruk. Dia mulai mengupas kulitnya. Setelah bersih dia menyerahkan semua jeruknya pada Virzu.
Alea kembali menuju ke sofa dan membuka kembali novelnya. Sambil memakan jeruknya, Virzu terus memperhatikan Alea yang masih saja mengabaikan dia.
"Al."
Alea hanya menoleh seolah berkata 'apa?'.
"Lo nyuekin gue?" Tanya Virzu.
"Baca Novel." Jawab Alea sambil mengangkat novelnya.
"Lo kan disini buat nemenin gue trus kenapa lo malah sibuk baca Novel?" Kesal Virzu mencebikkan bibirnya karena merasa diabaikan.
Tanpa bicara sepatah katapun, Alea menutup novel dan memasukkannya ke dalam tasnya. Dia beranjak dan duduk di kursi yang ada di samping ranjang Virzu.
"Lo jadi diem sekarang." Kata Virzu memecah keheningan.
"Hmm."
"Kenapa?"
"PMS." Asal Alea.
"Bad mood?"
"Hmm."
"Maafin gue-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirimu Dan Dirinya (End)
Teen FictionSequel dari Aleanor (anak yang terabaikan). "Kak Panji janji ya. Jangan sakitin aku. Kalo Kakak nyakitin aku, jangan salahin aku saat aku udah gak respect ama kakak. Bahkan bisa aja aku benci ama kakak." - Aleanor - "Nyaman banget dan cantik. Gue s...