Sequel dari Aleanor (anak yang terabaikan).
"Kak Panji janji ya. Jangan sakitin aku. Kalo Kakak nyakitin aku, jangan salahin aku saat aku udah gak respect ama kakak. Bahkan bisa aja aku benci ama kakak."
- Aleanor -
"Nyaman banget dan cantik. Gue s...
Alea berjalan beriringan dengan Riska. Tepat di ujung gang, mereka berpisah karena arah tujuan mereka berbeda. Riska ke arah kampus sedangkan Alea, ke arah kostnya.
"Alea, pamit dulu ya. Makasih udah di ijinin nginep di kost kakak. Bajunya Alea cuci dulu sekalian ama Hoodie kak Panji."
"Iya, kakak juga mau kuliah dulu ya. Hati-hati ya. Kalo ada apa-apa, hubungi gue."
"Iya kak."
Setelah mereka berpisah, Alea segera menuju ke kostnya. Alea memperhatikan sepanjang jalan, banyak mahasiswa yang sedang mencari makan atau fotocopy tugas.
Bahas soal tugas, Alea baru ingat, tugas laporannya yang kemarin belum di selesaikan. Ia segera mempercepat langkahnya.
"Hey, semaleman gak pulang, kemana?" tanya Devi teman se kostnya
"Nginep di kost kakak tingkat. Ada yang nyariin gak?"
"Tadi Apsari nyariin tapi dia udah berangkat ke kampus."
"Ok. Thank's ya."
Setelah mengobrol sebentar, Alea langsung ke kamarnya yang ada dilantai dua. Sesampai di kamar segera merebahkan badan nya ke ranjang yang sudah semalaman tidak bertemu.
Bunyi ponsel mengalihkan perhatiannya, segera dia raih benda pipih tersebut yang sedari tadi berada di tas selempangnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karin. Alea. Hari ini lo ada acara?
Segera Alea membalas pesannya.
"Gak ada, Karin. Ada yang bisa gue bantu?" Send.
Tak berapa lama balasan Karin pun Alea terima.
Karin "Ayo hari ini kalau mau beli gelas kimia. Gue lagi free."
