Alea pov.
"Siapa yang tidak membawa jas hujan model batman silahkan kedepan." Teriak salah satu panitia ospek jurusan di tengah lapangan.
"Anjiiir Sial, gue salah. Alamat di hukum." Batinku.
"Eh.. Lo, ayo ke depan. Tugas lo salah." Ucap kakak panitia ospek yang ku ketahui namanya Kumalasari.
"I.iya kak." Jawabku sambil melangkahkan kaki ke depan.
"Cantik-Cantik galak." Gerutuku.
Ku lihat banyak mahasiswa baru sepertiku, salah membawa tugas. Saat ini kami, para mahasiswa baru sedang 'berjemur ria' di lapangan dekat fakultas kami.
Rasanya badanku lengket dengan keringat dan untung saja bentar lagi pulang, ya meskipun sekitar 2 jam lagi.
Begitu sampai di depan, aku segera berbaris bergabung dengan barisan para mantan. Eh Bukan, tapi barisan para mahasiwa yang tugasnya salah.
"Kalian mengerti salah kalian?" bentak Kak Tito Salah satu panitia Disiplin Mahasiswa (Disma) dengan galak.
"Iya, Kak." Jawab kami serentak.
"Eh lo, iya lo. Ngapain lo liatin saya? Jatuh cinta?" Ucap Kak Ilham, salah satu Disma. Sedangkan aku hanya tolah-toleh mencari siapa yang di maksud.
"Malah tolah-toleh. Iya lo, yang paling pendek.!" Bentaknya lagi.
Aku kaget mendengarnya, secara aku diantara mereka yang paling pendek. Akupun langsung menundukkan kepala.
Fix, selain nyebelin bin ngeselin Kak Ilham juga PD abis.
Untung ganteng, batinku.
"Yang lain, gue bilang nunduk. Kalian tuli. Awas kalo ada yang dongak!!" Ucap Kak Teguh, Disma juga.
"Sabar. Maba kayak kita mah selalu salah." ucap Virzu teman seangkatanku.
"Iya." ucapku pasrah
"Heh!!! Sapa suruh ngobrol?" tanya Shinta, panitia ospek
"Sebagai hukuman, kalian lari keliling lapangan 20 kali untuk pria dan 10 kali untuk wanita. Kerjakan sekarang." Perintah Kak Taufan, Disma sekaligus ketua himpunan.
Kami pun langsung berlari mengelilingi lapangan di bawah terik matahari. Menurutku mereka sengaja mengecek tugas siang hari untuk menjemur kami semua.
Aku terus berlari meskipun perutku rasanya sakit sekali. Sepertinya tamu bulananku datang. Aku paksa berlari dengan sisa-sisa tenagaku yang ada, sampai bayangan mereka satu persatu ku lihat kabur dan perlahan-lahan menggelap.
Author pov.
Melihat Alea yang ambruk, Virzu dan panitia kesehatan segera mengangkat Alea ke basecamp kesehatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirimu Dan Dirinya (End)
Teen FictionSequel dari Aleanor (anak yang terabaikan). "Kak Panji janji ya. Jangan sakitin aku. Kalo Kakak nyakitin aku, jangan salahin aku saat aku udah gak respect ama kakak. Bahkan bisa aja aku benci ama kakak." - Aleanor - "Nyaman banget dan cantik. Gue s...