Author pov.
Virzu duduk dimeja belajarnya sambil memandangi foto Alea yang ada di ponselnya. Saat ini dia sedang berada di rumah kedua orang tuanya.
"Siapa itu Nak?" Tanya Rahma, ibu tiri Virzu.
"Ibu..." Pekik Virzu kaget melihat kedatangan sangat Ibu.
"Anak ibu udah besar rupanya, kayaknya baru kemaren kamu masih bayi." Goda Rahma, sang Ibu
"Ibu gak marah?"
"Ngapain harus marah, sayang? Wajar kalo anak seusia kamu jatuh cinta. Yang penting jangan merusak wanita. Karena ibu kandung kamu juga wanita." Ucap Rahma sambil nengusap kepala Virzu.
"Tapi dia udah jadi pacar orang, bu." Ucap Virzu lirih.
"Kalo dia jodoh kamu, pasti nanti kalian bersama."
"Makasih ya Bu. Ibu udah ngerawat Izu."
"Sama-sama sayang. Teruslah jadi anak baik, agar kelak kalo ibu ketemu ama Mama kamu, ibu bisa bangga karena telah berhasil merawatmu."
"Makasih bu. Oh iya. Papa belum pulang?"
"Papa kamu itu kalo udah kerja, lupa pulang. Ibu serasa jadi istri keduanya." Kesal Rahma.
"Trus istri pertamanya, kerjaan gitu bu?", Virzu memutar bola matanya malas. Sedangkan Rahma hanya tersenyum.
Meskipun Rahma bukan ibu kandungnya, Rahma sangat menyayangi Virzu, bahkan mereka sangat dekat.
"Izu rindu Mama, bu."
"Kamu jangan lupa selalu doakan Mamamu setelah sholat ya nak." Ucap rahma menggenggam tangannya.
"Nama gadis yang membuatmu jatuh cinta itu siapa nak?" Goda Rahma.
"Alea bu. Dia gadis yang dulu aku ceritakan."
"Mungkin kalian jodoh."
"Ah ibu. Dia aja lagi pacaran ama kakak tingkat Izu. Deket banget lagi. Kan Izu cemburu." Gerutu Virzu
"Ahahaha cemburu anak ibu. Udah berdoa aja semoga kalian berjodoh. percaya ama the power of pray ." Ucap Rahma.
"Emak gue pinter bahasa inggris cuy." Goda Virzu.
Sedangkan di tempat Panji, dia khawatir karena Alea sedari tadi masih belum mengabarinya.
"Duh, Al. Kamu kemana sih? Jangan bikin khawatir dong." Ucap Panji.
"Panji... Ada tamu nyariin kamu." ucap Nella, ibu Panji didepan kamarnya.
"Iya bu."
Panji langsung berjalan ke ruang tamu, penasaran siapa yang mencarinya. Begitu sampai di ruang tamu, ia sangat terkejut. Disana Cindy sudah duduk menunggunya. Seketika tubuh Panji menegang.
"Kakak.."Cindy langsung menghambur ke pelukan Panji.
Panji diam saja menerima pelukan dari Cindy, Tak berapa lama reflek dia membalas pelukan cindy. Karena jujur, dia sangat merindukan Cindy. Begitu tersadar, Panji langsung melerai pelukan Cindy.
Sejenak dia melupakan Alea dan rasa kehilangan Cindy menjalar memenuhi hatinya. Membuatnya kembali marah.
"Cindy..."
"Kak, maafin cindy udah pergi tanpa pamit."
"Oh baru inget." Ucap Panji ketus.
"Kak maafin Cindy. Aku beneran mau ngubungin kakak tapi ponselku hilang."
"Kenapa baru jelasin sekarang?"
"Aku baru pulang dari singapore langsung kesini buat nemuin Kakak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirimu Dan Dirinya (End)
Teen FictionSequel dari Aleanor (anak yang terabaikan). "Kak Panji janji ya. Jangan sakitin aku. Kalo Kakak nyakitin aku, jangan salahin aku saat aku udah gak respect ama kakak. Bahkan bisa aja aku benci ama kakak." - Aleanor - "Nyaman banget dan cantik. Gue s...