24. Bertemu Masa Lalu

131 13 0
                                    

"Oh suami ibu Ane kan baru pindah kesini. Trus dia jemput anak pertamanya yang kuliah disini juga." Jelas pak Tarno, Satpam gedung rektorat.

"Anaknya cewek pak?" tanya Kak Panji.

"Anak pertama ibu Ane itu Cowok. Namannya saya lupa. Lha anak keduanya yang cewek Mas. Tapi masih kecil."

"Oh gitu. Makasih ya pak. Kami pamit dulu." Ucapku

Kamipun langsung pulang menuju kostku. Selama perjalanan aku hanya diam dan terus mengekor di belakang Kak Dwi.

Bugh...

Aku mendongak saat menabrak punggung Kak Dwi yang tiba-tiba berhenti.

"Lo mikirin apa Alea?"

"Gak ada kok Kak. Kok berhenti?"

Pletak.... Kak Dwi menjitak kepalaku.

"Aauww... Sakit tau. Ishh. KDRT nih" Aku meringis sambil mengusap kepalaku yang kena jitakan kak Dwi.

"Abis lo ngelamun aja. Mang lo istri gue, pake KDRT segala. Udah sampe kost lo tau. Jangan ngelamun aja. Cepet masuk, gue mau balik ke sekret."

"Hmmm. Makasih kak." Cengirku.

Aku melangkahkan kakiku masuk ke gerbang kostku. Namun aku menghentikan langkahku dan berbalik memanggil Kak Dwi

"Kak..." panggilku.

"Ada apa?" Tanya Kak Dwi saat berbalik menatap ku.

"Hmm gak jadi deh."

"Ada apa hmm?" Tanyanya Lembut menghampiriku.

"Hmm... I...tu...itu..."

"Itu apa Al?"

"Hmm gak jadi deh Kak."

"Sayangnya, Lo udah buat gue penasaran."

"Hmm di... Di kampus.. ada Kak Panji?"

"Ada. Kenapa? Kalian marahan ya?"

Aku menundukkan kepala dan diam tanpa menjawab pertanyaan Kak Dwi.

"Marahan? Cepetan di selesain. Biar gak terlalu lama marahannya." Lanjutnya.

"Iiih... Temen Kakak tuh yang rese gak percayaan dan cemburuan."

"Ahahaah... Iku tandanya dia cinta beneran ama lo. Ya dah nanti gue suruh kesini ya." Kak Dwi terbahak mendengar penuturannku.

"Jangan, Kak. Gak usah. Biar nanti aja gue hubungi dia."

"Ya udah kalo gitu, gue balik. Cepet selese ya marahannya" Pamit Kak Dwi mengusap kepalaku.

"Iya. Heran deh, seneng amat ngusap kepala gue."

"Lo mini." Ucap Kak Dwi langsung pergi meninggalkanku yang manyun.

"Dasar."

***

Di tempat panji Berada, di ujung jalan, Panji melihat Alea tersenyum bersama Dwi. Tangannya terkepal menahan marah. Ia urungkan ke kost Alea dan kembali ke kampus.

"Percuma gue minta maaf ama dia. Dia malah asyik ama cowok lain." Omel Panji kesal.

Sesampai di sekret, Panji menunggu kedatangan Dwi. Begitu Dwi datang, Panji langsung menariknya ke ujung lorong.

"Ada apa ji?" Tanya Dwi

"Lo ada hubungan apa ama Alea, bangsat?!" Bentak Panji

"Gak ada-"

Dirimu Dan Dirinya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang