Saat menunggu makanan yang dipesan Alea datang, Kirana terus memandangi wajah Alea.
"Kenapa Rana?"
"Lo kurusan. Jangan sampe Lo ikutan sakit ya." Pesan Kirana
"Iya. Lagian gue gantian Ama Tante Rahma jaganya."
"Lo pasti sedih soal gosip antara Lo dan Kak Panji, gue percaya ama lo kalo kalian gak kayak gitu.", Ucap Kirana.
"Lo gak tau Rana, bahkan gue sempat punya pikiran buat ngerusak diri gue. Kalo Lo tau gue kayak gitu, Lo bakalan benci Ama gue Rana." Batin Alea.
"Silahkan makanannya." Ucap pelayan kantin memberikan makanan pesanan untuk mereka berdua.
Alea hanyut dalam pikirannya sampai dia tidak menyadari jika pesanannya sudah datang.
"Alea...", Panggil Kirana menyentuh pundak Alea dan membuyarkan lamunannya.
"Eh.. iya kenapa?" Tanya Alea.
"Makanannya udah Dateng. Gue tau Lo banyak pikiran, yang gosiplah, yang Virzu amnesia lah dan Kak Panji deketin Lo lagi tapi Makan dulu gih. Gue gak mau Lo sakit."
"Iya, bawel."
Alea mulai melahap makanannya ditemani Kirana. Setelah makan mereka kembali ke ruang rawat Virzu, disana sudah ada Ivy yang sedang menyuapi Virzu. Semua menatap Alea ketika Alea melihat adegan itu.
"Ayo Kak makan lagi." Ucap Ivy yang masih belum menyadari kedatangan Alea.
Bahkan Vian sampai berdehem dan Vian mengambil makanan Virzu. Alea hanya melenggang dan duduk di sebelah Dwi diikuti Kirana yang menatap Alea bingung dengan sikap Alea. Alea sengaja bersandar di sandaran sofa membuat Dwi menaikkan sebelah alisnya.
"Napa Lo?" Tanya Dwi heran berbisik.
"Jadi Abang gue sehari aja, Kak. Gue butuh sandaran." Ucap Alea sambil mengambil tangan Dwi dan mengusapkan ke kepalanya, Alea mengabaikan ekspresi Virzu yang menahan cemburu.
"Kan Kak Dwi emang Abang lo, Alea. Kak Dwi mah selalu ada buat Lo.", Goda Vian sambil menyuapi Virzu.
"Karena emang Kak Dwi yang selalu ngertiin gue dan tau semua tentang gue." Ucap Alea memejamkan matanya sambil meresapi belaian Dwi di kepalanya.
"Ya udah biarin Alea istirahat dulu. Gue tau dia lagi banyak pikiran.", Ucap Fikri menengahi.
"Lo cepetan sembuh dong. Kan emang biasanya Kak Dwi dan Lo itu yang selalu ada buat Alea." Ucap Kirana.
"Hmm. Gue udah kenyang." Ucap Virzu dingin.
Mereka paham dengan dengan keadaan Alea saat ini karena memang Dwi adalah orang terdekatnya dan juga sudah seperti kakaknya. Mereka membiarkan dan mulai berbincang-bincang tapi tatapan Virzu tidak lepas dari Alea yang masih terlelap terlihat sedikit bersandar di bahu Dwi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirimu Dan Dirinya (End)
Teen FictionSequel dari Aleanor (anak yang terabaikan). "Kak Panji janji ya. Jangan sakitin aku. Kalo Kakak nyakitin aku, jangan salahin aku saat aku udah gak respect ama kakak. Bahkan bisa aja aku benci ama kakak." - Aleanor - "Nyaman banget dan cantik. Gue s...