42. Semakin Dekat

117 9 0
                                    

Waktu terus berlalu, hubungan Alea dan Virzu semakin dekat. Berhubung ujian di kelas Virzu sudah selesai, dia memutuskan untuk ke kelas Alea. Diujung lorong terlihat Alea sedang bercengkrama bersama Ari, Mirna dan juga Devi. Senyum manisnya menghiasi wajah Alea. Sedikit banyak Alea sudah bisa melupakan Panji.

"Kamu selalu bisa buat aku jatuh Cinta, Al." Lirih Virzu.

Begitu jarak mereka dekat, Virzu menggenggam tangan Alea sontak membuat Alea terperanjat. Ia menoleh dan langsung disambut dengan senyuman Virzu.

"Izu.. Ngagetin tau!!" Kesal Alea.

"Berhasil dong, kejutan aku." Jawab Virzu tanpa salah

"Hmm seneng deh gue liat kalian." Celetuk Devi.

"Emang kita kenapa?" Tanya Alea dan Virzu bersamaan.

"Ciee cie cie samaan. Kayaknya kalian beneran jodoh deh." Ucapan Mirna penuh Harap.

"Aamiin." Jawab Alea dan Virzu bersamaan lagi.

"Bunuh gue dah." Celetuk Ari.

"Kenapa?" Lagi, Alea dan Virzu bertanya bersamaan.

"Gue harus menyaksikan keuwuan kalian. Sumpah berasa ngontrak gue di dunia ini. Kalian ngasih tarif berapa sih per bulannya?" Tanya Ari dengan wajah pura-pura ngambek.

"Sejuta." Lagi lagi Alea dan Virzu menjawab bersamaan.

"Omo omo... " Pekik Mirna.

"Astaga. Kalian sehati beneran." Ucap Devi

"Fix, bunuh gue." Kesal Ari.

"Udah.. Kalian masih ada ujian lagi apa udah hari terakhir?" Tanya Virzu

"Selesaaaaaaaiiii." Girang Alea, Ari, Devi dan Mirna.

"Aist.. Seneng banget yang udah selesai ujiannya." Ucap Virzu

"Lho kamu masih ada ujian, Sayang?" Tanya Alea tanpa sadar memanggil Virzu dengan panggilan Sayang. Virzu yang mendengarnya langsung menyunggingkan senyumannya.

"Udah selesai kok. Makanya aku nyamperin kamu mau ngajak kamu keluar." Kata Virzu sambil merangkul Alea.

"Keluar? Di dalem apa di luar?" Tanya Ari dengan senyum mesumnya

"Kalo keluar ya di luar lah, Bambang." Sewot Alea membuat Ari tertawa terbahak-bahak.

Virzu dan Mirna hanya bisa menahan senyumnya, Devi dan Alea hanya menatap lainnya bingung.

"Polos amat pacar lo, Vir.  Jangan di racunin ya." Pesan Ari

"Maksud gue itu jalan-jalan, bukan keluar yang ada di pikiran kotor lo itu." Jawab Virzu.

"Oooo. Salah dong gue?" Tanya Ari pura-pura polos

"Salah besar. So' polos lo." Ucap Virzu

"Apa sih yang kalian maksud?" Tanya Alea.

"Udah gak penting, sayang. Langsung jalan aja yuk?" Ajak Virzu.

"Iya. Gue duluan ya." Pamit Alea.

"Gue duluan." Pamit Virzu.

Virzu mengajak Alea ke parkiran, dimana mobilnya terparkir. Virzu membukakan pintu untuk Alea. Setelah Alea duduk, Virzu langsung beralih menuju ke tempat kemudi.

Virzu mulai melajukan mobilnya keluar dari parkiran. Dan tanpa mereka sadari, sedari tadi Panji mengamati gerak gerik Alea dan Virzu.

"Kita mau kemana, Izu?"

Dirimu Dan Dirinya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang