62. Misunderstand

356 12 0
                                    

Ya, saat ini Alea berada di kamar Virzu. Virzu tak kunjung menjawab pertanyaan Alea. Dia hanya menatap lekat wajah Alea.

“Kenapa gue bisa ada di sini, Izu?” ulang Alea geram karena Virzu tak kunjung menjawabnya.

“Aku yang bawa.”

“Tapi untuk apa??!!”

“Rindu.”

Bullshit.” Umpat Alea kesal dengan jawaban Virzu yang selalu mengatakan Rindu.

“Sejak kapan bibir kamu suka mengumpat?”

“Suka-suka aku.” Jawabnya Kesal hingga Tanpa sadar Alea menyebut dirinya Aku.

Virzu terdiam sambil terus memandangi wajah Alea dengan lekat. Merasa di tatap, Alea kembali menggigit bibir bawahnya.

“Gigit bibir, aku terkam kamu.” ancam Virzu

“Terkam aja!! Gue gak takut.” kesal Alea.

Kini mood Alea sudah hancur. Dan benar saja, Virzu langsung mendorong Alea hingga telentang di ranjang membuat Alea membelalakkan matanya.

Hembusan nafas Virzu menerpa wajah Alea, Membuat tubuh Alea menegang kaku. Tangan kiri Virzu dengan sigap mengunci kedua tangan Alea di atas kepalanya sedangkan tangan kanannya menopang badannya sendiri agar tidak menimpa Alea.

“Ka-kamu nga-ngapain?” Tanya Alea gugup

“Tadi nyuruh terkam, giliran diterkam beneran kok malah takut, hm.” Ledek Virzu.

“Bercak di leherku, kamu kan?” tanya Alea mengalihkan pembicaraan mereka.

“Apanya, hmm?” Tanya Virzu dengan wajah jahilnya.

“Kamu yang buat.”

“Iya." Jawab Virzu dengan santainya.

"Kamu-"

"Dan kamu juga panas banget semalem. Untung aku bisa nahan diri gak ngabisin kamu.” potong Virzu tanpa salah.

Virzu mengelus lembut pipi Alea, sontak tubuh Alea menegang dan kini tangan kanan Virzu beralih menyentuh tengkuk Alea.

Perlakuan Virzu yang begitu lembut membuat Alea semakin berharap dan ingin bersama Virzu. Alea segera membuang pikiran itu jauh-jauh. Mengingat ada keberadaan Ima dan Ivy, membuat mata Alea kembali berkaca-kaca.

"Kenapa kamu lakuin ini Ama aku, Izu? Kenapa kamu kembali jika hanya menambah luka di hatiku? Dan kenapa juga kamu membawaku kesini?" Tanya Alea berkaca-kaca

"Aku rindu kamu dan juga Aku ingin kembali padamu."

"Kamu memang gila Izu!" Bentak Alea kembali marah.

"Kenapa harus gila? Aku rindu kamu."

"Bullshit." Kesal Alea

Tanpa di duga Virzu langsung melumat bibir Alea. Alea terkejut dengan aksinya yang terbilang nekat, sehingga Alea terus meronta tapi Virzu terus melumat bibirnya dan mengunci gerakan Alea.

 Alea terkejut dengan aksinya yang terbilang nekat, sehingga Alea terus meronta tapi Virzu terus melumat bibirnya dan mengunci gerakan Alea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dirimu Dan Dirinya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang