Weekend Alea sendiri di kost, sedangkan Maya dan Vony pulang ke rumahnya. Dia merasa bosan, karena biasanya saat weekend dia menghabiskan waktu di BEM atau jalan-jalan bersama Panji.
"Gabut. Enaknya ngapain ya?" Pikir Alea.
Setelah beberapa waktu kemudian, Tiba-tiba terlintas di benaknya untuk menemui Virzu. Tanpa membuang waktu lagi dia Segera ia bersiap-siap.
Setelah 20 menit, kini Alea berada di depan gedung apartemen Virzu. Dia segera menaiki lift menuju apartemen Virzu. Tanpa Alea sadari sedari tadi Panji mengikutinya. Dia begitu marah saat tau Alea pergi ke apartemen Virzu.
"Lo gak pernah dateng sendiri ke rumah gue, Al. Tapi saat lo pacaran ama Virzu, lo dengan senang hati datang ke apartemennya. Apa lo udah jadi cewek gampangan Al? Apa bener yang kata nyokap Lo kalo Lo nurun dari bokap kandung lo?" Ucap Panji marah.
Dengan perasaan marah, Panji melajukan mobilnya keluar dari area apartemen Virzu.
Sedangkan Alea, Begitu pintu lift terbuka di lantai 9, dia melangkahkan kakinya ke depan pintu apartemen Virzu. Dia menekan bel, tak berapa lama terdengar suara pintu terbuka. Menampilkan Virzu yang terkejut dengan kedatangan Alea.
"Sa-sayang?" Pekik Virzu terkejut melihat Alea
"Pagi. Maaf ganggu kamu. Aku bosan di kost." Ucap Alea malu-malu
"Gak ganggu kok Sayang. Ayo masuk."
Virzu menggandeng tangan Alea, mengajak sang gadis untuk masuk ke apartemennya. Alea terkejut karena melihat ada sandal wanita.
"Ada ta-mu." Pertanyaan Alea terhenti saat melihat Ivy duduk di kursi ruang tamu. Ivy juga terkejut saat melihat kedatangan Alea. Dan di meja ada beberapa berkas yang berserakan.
"Kak Alea?" Pekik Ivy
"Hay Ivy. Lanjutin aja deh. Gue ke kamar mandi bentar." Pamit Alea.
Virzu hanya menaikkan sebelah alisnya menatap Alea dan Ivy bergantian.
"Kakak jangan salah paham." Ivy buka suara menghentikan langkah Alea. Alea membalikkan badannya dan menatap Ivy bingung.
"Salah paham?" Tanya Alea mengernyitkan dahi.
"Iya, gue ama Kak Virzu gak ngapa-ngapain kok. Gue kesini cuma mau ngambil berkas BEM yang masih kebawa. Lagian gue ke sini ama Wira. Dia lagi keluar beli sarapan." Jelas Ivy dengan wajahnya yang takut.
"Ivy, gue percaya ama pacar gue kok. Santai aja."
Alea melanjutkan langkahnya ke kamar mandi. Disana dia merutuki sikapnya yang terlihat tidak terlalu nyaman saat melihat keberadaan Ivy disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirimu Dan Dirinya (End)
Teen FictionSequel dari Aleanor (anak yang terabaikan). "Kak Panji janji ya. Jangan sakitin aku. Kalo Kakak nyakitin aku, jangan salahin aku saat aku udah gak respect ama kakak. Bahkan bisa aja aku benci ama kakak." - Aleanor - "Nyaman banget dan cantik. Gue s...