16. Meet Mom

218 12 0
                                    

"Kak... Bisa gue minta sesuatu ama lo?" tanya Alea pada Dwi.

"Apa? Bayarin?" Tanya Dwi terkekeh

"Bukan, tapi anterin gue ke rumah Mama. Gue pengen ketemu Mama."

"Ok... Tapi gue bayar dulu ya." Ucap Dwi terkekeh

"Iya dah. Sekalian yak?" Goda Alea tersenyum.

"Iya."

Setelah menghabiskan camilan, Dwi dan Alea segera menuju ke rumah Ane, sesuai permintaan Alea.

Kini Mereka memasuki sebuah kawasan perumahan elit. Tepat di depan rumah lantai 2 dengan pagar bercat hitam, Dwi menghentikan motornya.

"Bener Ini rumahnya? Gedhe amat." tanya Dwi.

"Iya Kak. Gue pernah kok kesini." Jawab Alea sambil turun dari motor Dwi.

Alea melangkahkan kakinya, Tepat di depan pintu, Alea memencet bel. Dwi berdiri tepat di belakangnya.

Ini adalah kesekian kalinya Alea bertamu, ya meskipun akhirnya pengusiran dan caci makian Ane yang selalu Alea dengar. Kali ini Entah dari mana keberaniannya muncul sehingga dia mengajak Dwi ikut serta.

Pintu terbuka menampilkan sosok Ane, mama yang Alea rindukan.

"Mama..." panggil Alea lirih.

Alea mengulurkan tangannya untuk menyalami Ane. Tapi lagi-lagi tangan Alea di tepis Ane bahkan Ane masih memandangi Alea dengan pandangan jijik.

"Ngapain kamu kesini?!!" bentak Ane.

"Ma, Alea kangen-"

"Jangan panggil Saya Mama. Saya bukan Mama kamu. Udah berkali-kali dibilangin, saya bukan Mama kamu." Bentak Ane.

Dengan takpa belas kasihan, Ane mendorong tubuh Alea. Untung tangan kekar Dwi sigap menangkap tubuh Alea yang terhuyung ke belakang.

"Maaf tante, Alea hanya ingin ketemu ama ibunya yang dia rindukan." Ucap Dwi.

"Kamu siapa? Jangan ikut campur urusan saya. Dan kamu, dasar anak sialan. Pelacur." Hujat Ane sambil menunjuk Alea dengan marah.

"Bu, Maaf. Selama ini Alea gak seperti yang ibu kira. Dia gadis baik. Seharusnya ibu bangga dengan dia-"

"Bangga?! Justru aku lebih bangga kalo dia gak pernah lahir." Potong Ane

"Ma.." Lirih Alea

Plaaaak

Ane menampar Alea dengan keras.

"Jangan panggil saya Mama. Saya bukan mamamu!!!"

"Ma, apa salah Alea?" Tanya Alea lirih

"Oh... Kamu itu anak yang tidak diharapkan dan pembawa sial." Ucap Ane marah.

"Apa yang Alea lakukan, Ma?" tanyanya lagi.

"PERGI ANAK SIALAN.!!!!" Usir ane.

"Saya benci sudah melahirkan kamu, seharusnya kamu gak pernah lahir. Dan juga jangan pernah muncul di hadapan saya lagi. Paham?" Lanjutnya.

"Aku hanya kangen Mama-"

"Dan saya sangat membencimu. Saya berharap kamu MATI. Kamu anak yang tidak tahu aturan. Sudah tak diharapkan masih saja kesini. Apa masih kurang didikan yang diberikan Maura sampai kamu jadi anak tidak tahu Malu seperti ini?!!!" Cerca Ane

Mendengar Ane menyebut Maura gagal mendidiknya, Alea merasa tidak Terima. Dan enth dari mana keberaniannya muncul sehingga menjawab perkataan Ane.

Dirimu Dan Dirinya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang