50. Ternyata...

151 11 0
                                    

Alea POV

"Izu..." Panggilku.

Virzu terlihat santai bersama dengan tim basketnya. Perlahan aku menghampirinya. Tanpa kuduga, Virzu langsung mendekap ku ke dalam pelukannya seraya tersenyum. Sekilas senyumnya menular padaku, aku tersenyum mendongakkan kepala menatapnya.

 Sekilas senyumnya menular padaku, aku tersenyum mendongakkan kepala menatapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa sayang?"

"Kangen." Ucapku

Kulihat Virzu terkejut mendengar perkataannku, jangan tanyakan kenapa aku berkata seperti itu pada Virzu karena aku juga terkejut kata itu yang keluar dari mulutku.

"Ya elah... Jomblo Mah apa atuh." Sindir Angga.

"Makanya cari pacar." Jawab Vino.

"Aku latihan basket dulu ya. Abis itu kita jalan." Ucap Virzu melerai pelukannya dan mengabaikan perkataan Angga dan Vino.

"Iya Izu. Aku tungguin. Latihan dulu sana. Kamu keren kalo nyetak skor." Jawabku.

"Nasib nasib. Dicuekin.", Sindir Angga dan Vino bersamaan.

"Ya udah, ayo latihan biar Lo cepet kencan." Ajak Vino

"Aku tinggal dulu ya sayang.", Pamit Virzu padaku.

Virzu dan kedua temannya menuju ruang ganti. Sejak pacaran dengan Virzu, aku sering menemaninya latihan Basket. Disela-sela latihan tatapanku tak lepas dari Virzu yang juga menatapku.

 Disela-sela latihan tatapanku tak lepas dari Virzu yang juga menatapku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tersenyum melihatnya dan tak sadar melambaikan tangan. Setelah sekian lama akhirnya latihan selesai juga. Virzu langsung menghampiriku.

"Ayo langsung jalan." Ucapnya

"Kamu gak ganti baju dulu?" Tanyaku.

"Heheh iya lupa. Tunggu.", Ucapnya sambil berlalu.

Aku terkekeh melihat tingkahnya. Begitu senangnya dia bersamaku sampai lupa ganti baju. Saat aku menunggunya terdengar desas desus yang membuat telingaku panas.

"Gak tau malu banget ya si Alea itu." ucap sebuah Suara.

"Iya, kasian juga Virzu dapet bekasnya Panji." Suara lain juga ku dengar.

Dirimu Dan Dirinya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang