38. Bolos

127 11 0
                                    

Alea Pov.

Virzu membawaku ke sebuah apartement, aku hanya diam saja dan terus mengekor di belakangnya.

Saat masuk ke ruang tamu, kami duduk di sofa panjang yang ada di ruang tamu. Virzu menatapku tajam sambil menyematkan rambut di belakang telingaku. Kemudian Dia mengelus pipiku lembut.

Di tatap seperti itu, membuatku canggung dan tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tatap seperti itu, membuatku canggung dan tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku. Kebiasaanku tak berubah, selalu saja menggigit bibir bawahku saat gugup.

"Aku sayang ama kamu." Ucapnya tulus.

"Gue tau."

"Ish, gak enak tau pake lo-gue."

"Gue usahain."

"Baiklah. Dicoba ya."

"I-iya." Jawabku gugup. Kulihat dia tersenyum ketika melihatku gugup.

"Alea, Kamu tau, Aku ingin melindungi kamu tapi..." ucapnya tertahan.

"Tapi apa?" Cicit ku.

"Setan terus membisiku buat nyium kamu." Cengirnya. Aku terkejut melihat kejujurannya. Entah kenapa bulu kuduk ku meremang. Apalagi disini hanya ada aku dan Virzu.

"Maaf, aku belum siap untuk itu."

"Aku tau. Makanya aku bilang biar kamu bisa nahan aku juga."

"hmm."

"Tapi Bisakah kamu memelukku?" pinta Virzu.

"Aku janji hanya sekedar peluk. Aku tidak akan macam-macam." Lanjutnya.

Dia terus memandang wajahku. Tak lupa dia merentangkan tangannya untuk memelukku, dengan ragu aku pun mendekat dan melingkarkan tanganku di pinggangnya.

Nyaman, tenang, dan aku betah di pelukannya.

Dia memelukku dengan erat, seakan dia takut aku meninggalkannya. Perlahan dia mengelus kepalaku lembut.

"Aku tau kamu belum mencintaku tapi terimakasih sudah mau menjadi kekasihku meskipun pura-pura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tau kamu belum mencintaku tapi terimakasih sudah mau menjadi kekasihku meskipun pura-pura. Teruslah berpura-pura menjadi kekasihku sampai kamu lupa bahwa kamu sedang berpura-pura. Aku akan selalu menjaga dan ngelindungimu. Semoga kelak pura-pura ini menjadi sungguhan." Ucapnya sambil melerai pelukan kami. Aku hanya bisa diam, entah kenapa suaraku tercekat di tenggorokan ku.

Dirimu Dan Dirinya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang