4. Sore itu

149 14 0
                                    

Alea memutuskan ke sekret BEM untuk sekedar bermain. Disana sudah ada Vian, ali dan 3 maba lain yang tak di kenalnya. Dan ada Virzu. Juga ada Dwi, Izzat, Yudi, Riska, Wulan.

"Sini Alea. Udah kenal ama mereka?" Tanya Riska.

 Udah kenal ama mereka?" Tanya Riska

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Vian, Ali, dan Virzu udah Kak. Yang lain belum." Jawab Alea sambil duduk di sebelah mbak Riska.

"Ini teman sejurusan gue, elektro. Yang ini Indah, ini Prima, dan ini Rudi." Ucap Vian memperkenalkan temannya.

"Alea." ucapnya sambil menjabat tangan mereka satu per satu.

"Kalian jangan sungkan kalo mau kesini." Ucap Yudi.

Mereka akhirnya saling curhat dan menceritakan tentang BEM dan kadang tentang kuliah.

"Oh ya nanti kita kan ada acara kemah buat anggota baru kayak kalian. Nah kita kerja sama buat nyuksesin proker ini." Ucap izzat. Menjeda perkataannya.

"Dan gue ketuanya nanti." Lanjutnya.

"Kapan Kak kemahnya?" tanya Alea

"Sebulan lagi." jawab izzat.

"Dimana kemahnya?" tanya Vian.

"RAHASIA." Ucap Izzzat bersamaan dengan Panji yang baru datang.

Alea yang melihat kedatangan Panji langsung menghentikan gurauannya dengan Riska.

"Duh Kak Panji menatapku,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Duh Kak Panji menatapku,... Jangan dong... Apa aku yang ke-GR-an ya??? Cakep juga sih kalo dia diem gini." batin Alea menggigit bibir bawahnya.

"Bengong." Ucap Panji sambil menjabat tangan mereka semua satu per satu.

"Maaf ralat, nyebelin lagi nih makhluk." Batin Alea

"Heh Aela.. Jangan ngelamun terus ntar kesambet." Goda Dwi. Sedangkan yang lain tersenyum melihat Alea mencebikkan bibirnya.

"Aela Aela.. Alea ih." protes Alea

"Oh kirain masih ngelamun." Ucap Izzat dengan wajah datarnya.

"Ish nyebelin." Gerutu Alea.

"Eh Izzat, nanti kalo kemah buat dia banyak ngomong ya. Nih anak irit banget kalo ngomong trus usahakan dia gak bisa ngelamun lagi." Goda Dwi.

Dirimu Dan Dirinya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang