"Mas, aku nemuin ini yang dulu dikasih Alvin untuk Alea. Tapi kelupaan sampe sekarang gak kita kasih ama Alea." Maura duduk di ranjang sambil memegang kotak yang di maksud.
"Apa itu Ma?" Maura menyerahkan kotak yang dia pegang.
Fardhan membuka kotak tersebut. Didalam ada boneka kura-kura kesukaan Alea, beberapa foto kebersamaan Alea dan Alvin serta amplop. Fardhan membuka amplop dan Isinya sangat membuat Fardhan dan Maura terkejut.
"Jadi selama ini Alvin tau soal kebenaran tentang Alea?" Ucap Fardhan.
"Mas, kok aku kepikiran Alea terus ya?" Ucap Maura pada suaminya.
"Kangen kali."
"Bukan, Mas. Tapi Perasaanku gak enak. Aku takut terjadi sesuatu yang buruk ama dia."
"Ya sudah, Aku coba telfon dia dulu ya."
Fardhan langsung mengambil ponselnya dan segera menelpon Alea. Tapi sudah berkali kali ia coba, tak ada jawaban dari Alea.
Hal itu membuat Maura semakin takut dan khawatir. Tidak kehilangan cara, Fardhan mencoba menghubungi Kirana.
"Hallo Rana, ini Om Fardhan"
"Iya Om. Ada apa ya?"
"Kamu lagi ama Alea gak? Om coba hubungi dia berkali-kali tapi gak ada jawaban. Nih Bundanya khawatir."
"Bentar. Rana lihat ke kelasnya ya Om. Nanti Rana kabarin. Takutnya dia masih ada kelas, om."
"Makasih ya Rana. Om tunggu kabar dari kamu."
"Iya Om."
Kirana segera bergegas mencari Alea ke kelasnya. Tapi kelas Alea sedang kosong. Dan baru ada kelas lagi jam 2 nanti. Begitupun di kostnya, Alea tidak berada disana.
Saat tengah sibuk mencari Alea, dia bertemu dengan Virzu yang sedang mengotak Atik ponselnya. Ia menghampirinya.
"Virzu," panggil Rana. Virzu pun menoleh dan berhenti menelpon.
"Ada apa Rana?
"Lo liat Alea? Gue cari dikelas kosong, dan gue cari ke kostnya, dia juga gak ada."
"Ini gue nelpon dia berkali-kali tapi gak diangkat. Tadi katanya sih mau ke toko buku dan minta di jemput pas gue pulang kuliah. Kenapa?"
"Tadi bokapnya telfon juga tapi sama, gak ada jawaban. Katanya nyokapnya khawatir makanya minta gue nyariin Alea."
"Sial, kemana dia?" Pekik Virzu.
"Kalian ada masalah?"
"Ya kali gue nambahin masalahnya. Dia akhir-akhir ini emang rada aneh."
"Aneh gimana maksud lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirimu Dan Dirinya (End)
Teen FictionSequel dari Aleanor (anak yang terabaikan). "Kak Panji janji ya. Jangan sakitin aku. Kalo Kakak nyakitin aku, jangan salahin aku saat aku udah gak respect ama kakak. Bahkan bisa aja aku benci ama kakak." - Aleanor - "Nyaman banget dan cantik. Gue s...