56. Hurt

248 11 0
                                    

Setelah sampai di rumah Maura, Alea segera istrahat di kamarnya. Virzu tidak bisa mengantar sampai ke rumah Maura, karena dia ada praktikum yang tidak bisa di tinggal.

Alea duduk bersandar di kepala Ranjang di kamarnya. El masuk ke kamarnya dan langsung merebahkan badannya di samping Alea. Alea menghela nafas kasar melihat tingkah adiknya itu.

 Alea menghela nafas kasar melihat tingkah adiknya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak, kakak sayang gak ama El?" Tanyanya.

"Lha kenapa dah?" Tanya Alea.

Melihat pertanyaannya tidak di gubris Alea, El memanyunkan bibirnya. Ngambek.

"Iya, kakak jawab. Kakak sayang kok ama...."

Mendengar Alea menggantung perkataannya, El membulatkan matanya penasaran mendengar kelanjutan perkataan Alea.

"Bunda."

El langsung meletakkan tangannya di depan dada. Alea tertawa melihat ekspresi El yang menurutnya Lucu.

"Lo kenapa sih tanya itu? Ya jelas lah kakak sayang ama lo. Secara lo itu kan adek gue." Ucap Alea saat tawanya reda. El langsung menyunggingkan senyumannya.

"El, sayaaaang banget ama kakak. Kakak jangan pergi ke rumah Mama kakak ya. El gak mau kakak ninggalin El." Jawab El dengan Polos sambil memeluk Alea.

"Biarin aja dia pergi ke Mamanya." Ucap Maudi yang sudah berdiri di depan pintu dengan wajah garangnya. El langsung melepas pelukannya.

"Om..Oma." Lirih Alea bangkit dari ranjang.

"Oma aja yang pergi. El gak suka ama Oma. Oma jahat kayak penyihir." Kata El polos.

"Dek.! Lo jangan gitu ama Oma." Bentak Alea, tak suka jika adiknya berkata kasar.

Maudi yang marah melihat Alea membentak El, langsung menghampiri Alea dan menamparnya.

Plaaaak

Alea dan El terkejut melihat Maudi menampar Alea. El langsung menangis histeris dan berlari mengadu pada Maura. Sedangkan Alea memegang pipi bekas tamparan Maudi.

"Kenapa kamu gak mati aja sih waktu ketabrak?" Bentak Maudi.

"Ma..maaf Oma..Alea.." Ucap Alea gugup

"Kamu itu hanya kakak angkatnya, ngapain kamu bentak cucu saya?"

Alea menunduk memilin ujung bajunya sambil menggigit bibir bawahnya menahan agar tidak menangis. Apapun yang ia lakukan untuk Maudi, tak pernah benar dan selalu salah.

Dirimu Dan Dirinya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang